Per Desember 2019 kampus saya Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tepatnya program studi saya -Pendidikan Agama Islam- menyelenggarakan SI (Seminar Internasional) bertajuk Islam Peradaban yang bernama “International Conference on Islam and Civilizations (ICIC)”. Selain dosen, beberapa mahasiswa pun turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Tokoh yang berhasil kami datangkan ialah Habib Ali Al-Jufri yang merupakan tamu sentral sekaligus pembicara dalam konferensi tersebut. Nah, di artikel ini saya akan memberikan tips dan trik terkait cara ampuh agar direkrut sebagai panitia pada acara seminar internasional. Penasaran? Yuk, check-it-out, guys. Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok, pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.
1. Ulik Informasi Sebanyak-banyaknya
Hal paling pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi seputar pengadaan seminar internasional di kampus, fakultas, atau prodi kamu sebanyak mungkin. Bukan tidak mungkin ketika kamu berhasil menemukan banyak info terkait seminar tersebut, kamu akan semakin siap dan paham bagaimana konsep dan alur dari acara itu. Pengalaman saya, informasi dan sosialisasi terkait seminar internasional tidak dilakukan secara terbuka, dan hanya dalam ruang lingkup dosen dan senat. Jadi, kamu juga harus rajin bertanya kepada dosen prodi kamu, ya.
2. Konektivitas adalah Kunci
Bagus jika kamu telah membangun relasi dengan teman-temanmu, apakah kamu melakukan hal yang sama kepada dosenmu juga? Nah, ini yang penting. Memang benar tugas utama seorang dosen ialah mengajar. Namun, kamu juga bisa PDKT dengannya juga, loh. Eits, PDKT yang dimaksud disini adalah pendekatan. Dekati ia dengan cara-cara seperti : mengikuti organisasi kampus, aktif ikut perlombaan, berdiskusi intensif, mengajukan diri sebagai PJ (Penanggung Jawab) mata kuliah, berpartisipasi pada acara kampus (kolokium, seminar, sarasehan, lokakarya, dst.), dan lain sebagainya. Dengan begitu, mereka akan melihat keaktifan kamu yang avant-garde.
3. Tunjukan Komitmenmu!
Jangan kaget ketika tanggung jawab dan amanah yang dibebankan kepadamu lebih besar dibanding pada saat seminar prodi, bahkan nasional. Biasanya, selain mengundang pembicara, dosen akan turut membuka publikasi jurnal ilmiah atau yang disebut dengan “Call for Papers” bagi yang ingin menjadi pemakalah pada sesi presentasi nanti. Disinilah niat dan komitmenmu diuji. Tak memandang apa divisimu, dosen hanya akan memberikan template atau pedoman pelaksanaan (Juklak dan Juknis (Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis)) untuk kemudian kamu pahami. Mereka hanya akan memberikan arahan (briefing) secara garis besar saja, selebihnya kamu yang berperan. Jadi, harus siap dengan segala konsekuensi, ya.
4. Tak Disiplin = Fatal
Terdengar menyeramkan? Ya, tentu seperti itu. Ingat, disini kamu bukan hanya mengurusi acara dalam lingkup nasional, tapi internasional. Artinya, disiplin dan manajemen waktu menjadi penentu jalannya acara tersebut. Mulai dari pemahaman akan petunjuk pelaksanaan acara hingga evaluasi harus kamu perhatikan dengan baik. Ada banyak hal prosedural yang harus kamu patuhi dan ikuti, seperti : Pembuatan surat disposisi, persetujuan rektorat, buku panduan (booklet) moderator panel dan pemakalah, pengaturan tempat dan jadwal, heregistrasi, dan yang lainnya. Mereka tak akan segan untuk menggantikan kedudukanmu hanya karena masalah sepele. So, yuk disiplin dari sekarang.
5. Siap, Sikap, Sigap (3S1D)
Siap, ketika kamu harus ditempatkan pada divisi di luar zona nyamanmu. Sikap, merupakan jalan penyukses acara yang tengah kamu urus. Sigap, terhadap semua instruksi yang diberikan kepadamu apapun bentuknya. Ya, 3S itu harus kamu terapkan ketika kamu telah berhasil didapuk menjadi panitia penyelenggara acara. Jangan lupakan 1D, yakni senantiasa berdoa demi kelancaran acara tersebut. Baca juga pengalaman saya kuliah di Pendidikan Agama Islam UNJ. Klik Disini
Syukran so much and keep hamasah for you!
[…] Mungkin, banyak diantara mahasiswa baru yang bertanya-tanya terkait kesulitan yang akan dihadapi dalam perkuliahan. Menurut Saya, salah satu kunci terpenting adalah pengaturan waktu (time management). Selain itu, ada tridarma perguruan tinggi yang harus dipahami oleh seluruh mahasiswa, yaitu : pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Ketika kamu masuk di jurusan ini, salah satu titik kesulitan yang akan dihadapi adalah materi dan tugas kuliah. Khususnya memahami literatur ilmiah dan membuat seminar nasional ataupun internasional. Kalian diharuskan untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus dan rekan, dosen terkhusus yang ada di jurusan kalian. Jadi, kalian mudah untuk berkomunikasi perihal tugas maupun hal lainnya. Baca juga artikel saya di intipkuliah tentang 5 Cara Ampuh untuk Direkrut Sebagai Panitia pada SI. Klik Disini […]