Terkadang saat kita dihadapkan masalah, kita cenderung kehilangan motivasi dalam menggapai tujuan. Apalagi seorang pelajar maupun mahasiswa, banyak rintangan berat yang harus dihadapi untuk menguji semangat dalam menggapai cita-cita. Baca 5 novel tema pendidikan ini untuk bakar motivasimu!
5 Novel Pendidikan untuk bakar Motivasimu
Orang-Orang Biasa dan Guru Aini (Andrea Hirata)
Karya Andrea Hirata yang satu ini berkebalikan dengan karya sebelumnya yang fenomenal, Laskar Pelangi. Dalam novel ini, banyak hal yang relate dengan kenyataan realitas pendidikan di tanah air kita.
Dalam novel Orang-Orang Biasa berkisah mengenai persahabatan sepuluh anak pedalaman dari masa bangku sekolah hingga berkeluarga. Ya, seperti dalam judulnya, karakter dalam novel ini dibuat biasa saja tanpa kecerdasan khusus.
Meski begitu, mereka memiliki cita-cita yang tinggi, yakni ingin masuk ke jurusan kedokteran. Namun karena terkendala biaya akhirnya mereka tidak bisa mengejar cita-cita mereka.
Sampailah di mana salah seorang sahabat, Dinah memiliki anak yang cerdas bernama Aini.
Kisah Aini sendiri dibuat prekuel novel sendiri dengan judul Aini. Aini juga memiliki cita-cita yang sama dengan orang tuanya, yakni ingin kuliah kedokteran dan menjadi dokter. Hal ini dikarenakan ayahnya yang memiliki penyakit yang harus ditangai oleh dokter spesialis.
Namun sayang, akibat kemiskinan dan terkendala biaya, Aini harus bernasib sama dengan orang tuanya.
Keseruan terjadi saat sahabat orang tua Aini membantu biaya kuliahnya dengan cara merampoj bank. Di sini akan banyak adegan menegangkan dan penuh haru sepanjang kisah dalam novel.
Bagi kamu yang sedang berjuang ingin masuk jurusan kedokteran, novel ini cocok untuk kamu baca. Bagi yang sedang letih sebagai mahasiswa kedokteran juga wajib baca buku ini agar terus termotivasi!
Laskar Pelangi (Andrea Hirata)
Tidak afdol rasanya jika tidak memasukkan novel fenomenal ini dalam daftar novel tema pendidikan. Pelajar mana yang tidak tahu novel ini?
Berkisah tentang anak-anak yang menempuh pendidikan di sekolah yang hampir rubuh. Tema kemiskinan dan latar pedalaman di daerah Belitung memperkaya kekentalan perjuangan anak-anak dalam menempuh pendidikan.
Dalam novel ini diperlihatkan bagaimana kemiskinan tidak menghalangi mereka untuk bisa semakin cerdas dan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Novel ini mengajarkan kita bahwa kekurangan yang kita miliki bukan jadi penghalang untuk terus belajar dan terus semangat mencapai cita-cita yang tinggi.
Terlebih, sekolah bukanlah penentu masa depan, kita sendirilah yang menentukan seperti apa masa depan yang akan datang.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Malas Belajar, Selesaikan dengan Solusi Ini!
- 4 Program Pertukaran Pelajar Gratis Terbaik
- Bosan belajar? 5 kegiatan ini bisa bantu kamu melepas penat!
9 Summer 10 Autums (Iwan Setyawan)
Novel yang bercerita tentang sebuah inspirasi antara sebuah desa di Jawa Timur dan salah satu kota besar di Amerika, New York. Bercerita tentang sebuah anak muda bernama Iwan Setiawan dan keluarganya yang hidup kurang bercukupan, bagaimana seorang Iwan menentukan pilihan dalam hidupnya untuk membanggakan keluarganya, keinginannya untuk membawa keluarganya kepada kehidupan yang tidak lagi dipenuhi kesedihan dan serba pas-pasan, semuanya diceritakan pada buku ini.Secara keseluruhan novel ini memiliki nilai moral yang sangat bagus disebarkan kepada seluruh pembaca dan pecinta novel. Banyak cerita yang dapat diambil hikmahnya pada novel ini, keluarga, cinta, kerja keras, pendidikan, keikhlasan, dan orang tua.
Terutama dalam hal pendidikan, novel ini mengajak kita untuk selalu gigih dalam mengejar cita-cita. Seorang anak bernama Iwan berhasil melepas keluarganya dari kemiskinan berkat kegigihannya dalam menempuh pendidikan hingga menjadi sarjana.
Trilogi 5 Menara (Ahmad Fuadi)
“Man Jadda Wa Jadda; ; Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan”
Kata-kata tersebut menjadi mantra sakti para santri dalam novel trilogi ini. Negeri 5 Menara bercerita masa sekolah Alif bersama lima sahabatnya di Pondok Pesantren Madani, Jawa Timur. Masing-masing mereka memiliki negara tujuan sebagai cita-cita.
Novel karangan Ahmad Fuadi ini terdiri dari; Negeri 5 Menara (2009), Ranah 3 Warna (2011), dan Rantau 1 Muara (2013). Trilogi ini mengisahkan kehidupan tokoh potagonisnya, Alif Fikri.
Perjalanan Alif setelah tamat pesantren dikisahkan dalam Ranah 3 Warna. Alif melanjutkan kuliah di Universitas Padjadjaran jurusan Hubungan Internasional. Alif tak henti berjuang untuk mewujudkan mimpinya menginjakkan kaki di benua Amerika. Di sini, ternyata “Man Jadda Wa Jadda” saja tidak cukup, di perlukan “Man Shabara Zhafira; Siapa yang bersabar akan beruntung.”
Rantau 1 Muara menceritakan kehidupan Alif setelah selesai sekolah, terjun ke dunia kerja dan bertemu dengan istrinya. Di novel terakhir ini, Alif memikirkan tentang dari mana ia bermula dan akan ke mana ia bermuara. Dalam pencarian ini, Alif dituntun mantra ketiga, “Man saara ala darbi washala; Siapa berjalan di jalannya, akan sampai ke tujuan.”
Goodbye Mr. Chips (James Hilton)
Kali ini dari novel klasik dari Inggris. Novel Goodbye Mr. Chips berkisah mengenai seorang pengajar bernama Arthur Chipping yang memiliki masalah dalam mengajar.
Meski ia sudah merasa mengajar dengan baik, ia tetap tidak disukai oleh murid-muridnya. Suatu ketika dia bertemu dengan Katherine Bridges, seorang aktris panggung dengan masa lalu yang kelam, Katherine memberikannya nama panggilan Mr. Chips.
Mereka akhirnya saling jatuh cinta walaupun dipenuhi dengan perbedaan antara keduanya, baik dari segi lingkungan pergaulan maupun dari segi cara hidup. Akhirnya mereka berdua menikah dan Katherineharus memasuki dunia baru sebagai istri dari Mr. Chips dimana banyak peraturan-peraturan baru yang harus dipelajarinya.
Novel ini dipenuhi dengan kisah kehidupan sekolah di Inggris dan kisah cinta yang pedih. Bisa jadi melalui novel ini kamu bisa lebih termotivasi untuk menempuh pendidikan ke Inggris.
