Halo sobat intipers! Khaliza Amanda Alsyadira dari Jurusan Bimbingan dan Konseling UNJ. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.
Secara umum, Jurusan Bimbingan dan Konseling UNJ itu seperti apa?
Kalau misalkan orang-orang jaman dulu itu taunya BP atau bimbingan penyuluhan, dan yang masuk BK itu biasanya anak-anak yang bermasalah, terus katanya sih BK polisi sekolah, jaga piket doang, gabut, tapi terkait BK sendiri, nantinya akan membimbing dan mengkonseling, jadi BK itu upaya preventif, ketika ada yang punya masalah.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Jadi enggak anak-anak yang nakal aja yang jadi sasaran kita, yang harus kita ayomi, tapi juga anak-anak yang berpotensi, berprestasi, agar bakat yang mereka punya itu berkembang.
Alasan memilih Jurusan Bimbingan dan Konseling UNJ?
jadi dulu aku waktu SMA, karena aku IPS. Kemudian aku suka sama dengerin cerita orang, mengenal karakteristik manusia, kemudian aku memutuskan untuk ambil psikologi aja. Tapi aku inget-inget lagi pada saat kecil itu, aku mau jadi guru gitu. Aku suka ngajar, suka ketemu sama siswa. Jadi aku direkomendasikan sama oma aku, BK itu adalah irisan dari psikologi dan pendidikan, jadi bimbingan dan konseling.
Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari jurusan ini?
kalau mata kuliah tentang ke BK an pasti, dasar-dasar BK. Kemudian yang menarik itu ada need assesment, jadi kita meng assest temen satu kelas kita berdasarkan instrumenya dan kita interpretasi, dan itu berangsur-angsur, sampai satu semester kalau enggak salah. Kemudian ada mata kuliah konseling multikultural, mata kuliah ini itu seolah-olah menjadi konselor, karena nanti kan kita enggak memandang dia siapa, latar belakang apa, orientasi seksualnya apa, jadi di BK UNJ itu ada mata kuliah konseling multikultural, dan seru banget kita itu ngewawancarain kelas atas, bawah, etnis minoritas, kemudian dari orientasi sesksual minoritas.
Kemudian ada praktik konseling individual, ada 1 dan 2. Kalau PKI 1 itu kita asesmen 1 temen kita, tapi gak boleh yang satu kelas, kalau di PKI 2 itu baru temen sekelas. Kemudian praktik kurikulum bimbingan, itu kita praktik buat layanan yang simpel. Yang paling berkesan itu konseling multikultural, asesmen, selain matkulnya, prosesnya juga berkesan, kemudian PKI, kita harus menerapkan pendekatan, kemudian teknologi dalam BK, mungkin tadinya kita gaptek ya, jadi kita harus mengaplikasikan teknologi dalam BK.
Kita ada magangnya, namanya PKM. Kita ditempatkan di beberapa sekolah. Kita mengajar di sekolah-sekolah, tapi bukan mata pelajaran tapi BK. Kita melengkapi guru BK nya gitu. Nanti kami dibagi kelompok, kemudian dipetakan nanti di sekolah-sekolah.
Adakah konsentrasi atau kelompok keahlian di jurusan ini?
Ada 2 peminatan, yaitu ada peminatan Napza, dan ada BK keluarga. Tetap mengarah ke pendidikan, karena kita fokusnya ke pendidikan, itu juga berdsarakan kasus kebanyakan, karena permasalahan biasanya kan dari keluarganya, kemudian yang jadi problematika juga kan Napza di masa remaja. Biasanya diambil di semester 5 dan 6, aku peminatannya BK keluarga. Jadi di semester 5 kemarin di BK keluarga itu mempelajari alur hidup keluarga, terus kemudian circle nya, simptom kenapa anak bermasalah. Karena kadang orang itu terfokus pada anak itu nakal, tapi tanpa memperhatikan kenapa anak bisa nakal. Jadi kita mencari penyebab kenapa anak itu bisa nakal, itu semester 1, kalau semester 2, konseling keluarga itu kita lebih ke kelekatan jadi ada kelekatan penghindaran, cemas, misalnya kenapa sih aku selalu gak mau di tinggalin sama orang, kemudian kenapa sih aku tuh harus selalu ditemani, nah itu tuh ada basic-basic dari kelekatannya yang tidak terpenuhi.
Ada berapa jalur masuk di jurusan kamu?
Aku dulu masuk SBMPTN, di UNJ itu bisa masuk jalur SNMPTN, UTBK, dan mandiri.
Lihat vlog dari ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah.
Tips untuk mahasiswa baru?
Buat temen-temen maba jurusan BK, tips aku ketika belajar bener-bener harus diresapi. Bahkan ilmu ilmu BK itu relate dengan kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi mahasiswa BK itu berobat jalan. Jadi sebelum kita membantu orang lain, kita diharapkan untuk membantu diri kita sendiri, kita lebih jujur dengan diri kita sendiri, jadi kita diharapkan jujur kepada diri kita sendiri, karena kita akan meng ases diri kita. Kita kana mengulik masalah kita, dan itu cukup banyak energi yang dikeluarkan, karena kita kan mengulik masa lalu, dan lain-lain, kemudian kita belajar menjadi pendengar yang baik. Karena kita itu bukan sepenuhnya memberikan saran, tapi menjadi konselor itu membuka insight dari konseli agar dia bisa mengambil keputusan yang baik untuk dirinya. Jadi keputusan tetap ada di tangan konseli. Kita hanya memberikan hal-hal yang positif kepada konseli.
Bagaimana prospek kerja dari alumni jurusan ini?
Kalau prospek kerja itu jadi guru BK itu udah mutlak, kemudian ada juga beberapa alumni aku yang kerja di lembaga kesejahteraan sosial, kemudian kalau yang peminatan napza, bisa kerja di BNN, dan mungkin kalau ada dinas-dinas yang relate sama BK itu kita bisa melamar kesitu, karena ada tuh yang berurusan dengan konseling, keluarga, anak, itu kita bisa mengapply kesitu.
Apa harapan dan rencana setelah lulus?
Aku rencana setelah mengajar nanti, aku ingin mencoba mencari pekerjaan guru bk yang mutlak, aku ingin mencari pekerjaan di HRD, BKKBN, kementrian PPA.
Q&A
- Kalau anak psikologi mau jadi guru BK, itu harus ambil PPG gitu enggak sih?
PPG itu kan lebih kepada profesi gitu ya, nah sebenarnya sih bisa aja dari psikologi ke guru BK, cuman disini lebih nanti yang dipahaminya seperti manajemen BK nya, mungkin itu lebi bisa dipelajari lagi, karena kan lintas ya. Psikologi nya dapet, cuman pendidikannya harus diperdalam lagi. Kalau konseling aku yakin anak psikologi udah pasti mahir ya, cuman di dunia pendidikanny aharus dipahami lagi. Kalau di BK itu ada profesinya juga yaitu konselor, nanti dibelakangnya ada gelar kons, kalau mau buka praktik sendiri bisa buka praktek sendiri.
Kode konten: C667