Halo sobat intipers! Aku Aurel dari jurusan Desain Produk Institut Seni Indonesia angkatan 2018. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya. Kalian juga bisa nonton versi videonya melalui link berikut. Klik Disini
Secara umum, jurusan Desain Produk Institut Seni Indonesia itu seperti apa?
Secara garis besar desain produk itu sebenernya gak cuma soal packaging, tapi jangkauannya luas. Di ISI kita diajarin dari awal banget, jadi kalau gambar itu kita dipush buat free handnya bagus. Jadi di semester awal sampai 2 itu free hand, nanti semester 3 mulai digital diajarin satu persatu gimana bikin 3D gitu. Gak cuma masalah packaging aja, nanti kita belajar marketing, psikologi desain, fotografi juga dan masih banyak lagi.
Apa yang jadi alasan masuk jurusan Desain Produk Institut Seni Indonesia?
Sebenernya enggak dari awal banget pengennya, aku lihat peluang. Jadi waktu dulu temen-temenku banyak yang mau masuk teknik dan psikologi, jadi aku cari jurusan yang sesuai dengan hobi aku tapi peluangnya lebih besar. Desain produk sendiri itu lebih besar peluangnya. Karena desain produk itu masuk fakultas seni rupa, jadi harus punya basic gambarnya.
Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari Desain Produk Institut Seni Indonesia?
Dalam ruang lingkup desain, mata kuliahnya hampir semua sama dengan jurusan DKV atau desain interior. Praktiknya itu dari ala kita masuk sampai nanti mau lulus itu ada praktik. Kalau teori itu paling ya mata kuliah antropologi, psikologi. Nanti ada praktik gambar bentuk, desain elementer. Kalau sekarang yang lagi rame di tiktok itu bikin desain nirmana, kita juga bikin.
Paling susah itu mata kuliah yang bikin produk jadi, di semester ini. Ada di mata kuliah design product consumer goods, aku bikin alat-alat untuk dapur. Lalu di mata kuliah Desain Furnitur itu bikin furnitur. Misalnya dosennya bilang harus bikin desain ini bahannya terserah nah itu kita bisa eksplor seluas-luasnya. Ketika kita bikin produk jadi, kita harus riset, ke lapangan juga cari tahu pasar, ini bisa atau enggak diimplementasikan dalam bentuk jadi si desain kita itu.
Bentuk tugasnya kalau kemarin pas offline itu lebih banyak gambar, nanti di akhir semester gambar dikumpulin semua. Makanya gambar itu gak boleh ilang karena nanti direkap sama dosen. Kalau masuk semester 3 kita bikin 3D, kita bikin kerajinan tangan dari kertas, styrofoam dan sebagainya. Itu jatohnya desain elementer 3 dimensi, kita belajar bentuk dan gimana caranya implementasiin ke bentuk nyata.
Adakah konsentrasi atau kelompok keahlian di jurusan ini?
Ada,
- Furnitur: buat alat-alat yang mendukung interior lah kaya kursi, meja dsb.
- Kriya: membuat kriya misalnya fokusnya kaya memahat, dsb.
Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?
Kita ada SNMPTN, SBMPTN sama mandiri. Kalau SBMPTN kita ngerjain soshum dan praktik juga. Kalau tes mandiri kita bayar kalau di tahun aku bayarnya Rp 200.000, terus ke kampus buat ujian gambar, karena ujiannya dalam bentuk gambar. Temen-temen bisa akses ke isi.ac.id nanti pasti ada info penerimaan mahasiswa baru.
Seangkatan itu sekitar 36 orang jadi hanya ada 1 kelas.
Ada tips buat mahasiswa baru jurusan ini?
Harus pinter bagi-bagi waktu, karena aku pernah keteteran tugas karena sibuk ngurusin event. Jadi buat to-do-list supaya bisa kedaftar tugasnya.
Bagaimana prospek kerja dari alumni jurusan ini?
Prospek kerjanya itu luas, gak hanya literally ke desain produk tapi bisa masuk ke desain grafis, desainer produk, desain logo bahkan jadi konsultan desain juga bisa.
Harapan dan rencana ke depannya?
Pengen buka usaha sendiri, dengan buka open jasa desain. Itu kan pasti butuh banyak pengalaman, makanya selama kuliah aku banyakin cari pengalaman supaya nanti lulus udah ada bekal.
Kode konten: C224