Farmasi, Universitas Indonesia

Farmasi Universitas Indonesia (Nesya)

Farmasi Universitas Indonesia (Nesya)

Halo sobat intipers! Aku Annesya Shafira A dari Farmasi Universitas Indonesia angkatan 2018. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.

Secara umum, jurusan Farmasi Universitas Indonesia seperti apa?

Farmasi mempelajari yang berkaitan dengan obat. Belajar dari membuat obat, membuat formulasi yang baik untuk diedarkan, setelah itu kita evaluasi, apakah obat ini baik atau tidak. Kita belajar perjalanan obat di dalam tubuh, menganalisis sediaan farmasi yang layak edar. Untuk farmasi UI ini unik, di awal semester ada mata kuliah yang gabung atau kolaborasi dengan 5 fakultas lain. Namanya itu adalah rumpun ilmu kesehatan. Jadi kita gabung sama fakultas kedokteran, kedokteran gigi, keperawatam, kesehatan masyarakat. Di situ kita belajar kolaborasi menjadi tim di  rumah sakit dan berkomunikasi dengan baik dengan pasien atau antar tim. Kita belajar ilmu biomedik dasar. Itu menarik karena bertemu dengan temen-temen beda jurusan. Selain itu aku juga dapat mata kuliah pengelolaan bencana alam. Jadi kita sebagai tim kesehatan saat kita turun ke wilayah yang terkena bencana, peran kita sebagai farmasi apa, peran sebagai dokter apa.

Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini 

Stigma

Biasanya orang mengira jurusan farmasi atau apoteker ini kerjanya ga jauh dari jaga apotek atau kasir apotek. Maka dari itu orang-orang memandang sebelah mata. Terus di rumah sakit perannya kurang terlihat, padahal kita kerjanya ga cuma sekedar ngasih obat, terus jadi kasir dan bayar. Dibelakang layar kita juga harus tau cara meracik obat. Itu ga semata-mata misalnya satu tablet kita kasih, formulasi obat kita pelajari dengan baik, supaya obat yang diberikan ke pasien layak dan efektif. Selain di sektor kesehatan kita bisa kerja di sektor industri, di pabrik, farmasi bisa kerja di sektor kosmetik, karena ada matkul teknologi kosmetik, kita belajar formulasinya, regulasi kalo mau bikin usaha, bagaiaman daftarin merek kita di BPOM.

Apa yang jadi alasan masuk jurusan Farmasi Universitas Indonesia?

Jadi dulu aku ga tertarik dengan Saintek, aku mikirnya mau masuk Soshum, masuk ilmu komunikasi, tapi waktu SMA itu aku lebih tertarik ke IPA, aku ga mau salah masuk jurusan, dari kelas X aku udah matengin step ke depannya mau jadi apa, mau masuk jurusan apa. Nah karena ngincer banget UI, sering banget ikut bedah kampus, open day, di bedah kampus ini dia ngasih suatu buku yang isinya deskripsi jurusan yang ada di UI dan prospek kerjanya, terus pas aku liat farmasi ini kayanya aku banget, karena aku suka kimia dan farmasi pastinya bakal berhubungan sama kimia, terus orang tua aku ngedukung banget masuk ke farmasi dan prospek kedepannya bagus.

Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari jurusan ini?

Mata kuliah depannya ada farma-farmanya, farmasetika, farmakologi, farmakoterapi. Farmasetika itu tentang formulasi obat, kita dapat resep terus menganalisis resepnya layak ga kita kasih ke pasien. Terus farmakokinetika itu gimana obat masuk ke dalam tubuh, absorsi dan lainnya. Farmakologi gimana efek obat di dalm tubuh. Selain mempelajari obat, kita belajar tentang obat herbal, dari tanaman herbal kita bikin obat dan layak untuk di minum. Kimia medisinal khas banget yang ga akan ditemuin di jurusan-jurusan lain. Kalo dari tugas, farmasi pasti berkutat dengan laprak, kalo online jarang ada laprak karena ga praktikum secara langsung, beberapa praktikum yang ada lapraknya selain itu cuma presentasi aja.

Di farmasi UI kita liat video dari dosen, karena ga mungkin dateng rame-rame, aku ga dapat praktikum farmatologi, gimana cara menyuntik tikus yang baik, bagian mana aja, terus kalo offline kita bisa ngeracik obat atau bikin bahan-bahan jadi krim, ya udah kita cuma buat laporan, gimana cara pembuatannya.

Adakah konsentrasi atau kelompok keahlian di jurusan ini?

Untuk ngambil skripsi ada beberapa konsentrasi, ada teknologi farmasi, bagaimana mernacang suatu formulasi yang baru untuk suatu penyakit. Terus ada instrumen farmasi bagaiaman menganalisis atau suatu kadar di dalam farmasi, instrmen ini berguna bagi yang mau kerja di BPOM. Terus ada farmasi klinis, berkaitan dengan rumah sakit. Farmakologi, efek obat di dalam tubuh.

Terus mikrobiologi farmasi, mikro apa yang menyebabkan penyakit dan bagaiaman kita dapat mengobatinya, kita memmpelajari aktivitas anti bakteri atau anti virus. Ada farmasi sintesis, kita bisa mensintesis suatu senyawa menjadi senyawa obat yang bermanfaat, yang tadinya racun jadi bermanfaat. Terus ada dokin, studi interaksi antar obat, atau studi interaksi dari makanan dengan obat. Ada bioavailabilitas dan bioekivalensi, itu mempelajari pengembangan validasi metode dengan suatu alat. Terus ada bagaimana mengektasi dari tanaman herbal menjadi obat layak edar. Semester 7 baru bisa menentukan.

Apa jalur masuk yang ada di jurusan kamu?

SNMPTN, SBMPTN, ada PPKB sama kaya SNM pakai nilai  raport cuma dia di bawahi oleh UI bisa di akses di penerimaan.ui.ac.id. di website itu juga ada informasi jalur Simak UI. Perbedaan PPKB sama Simak ini, kalo PPKB pakai nilai raport dan cuma bisa pararel, kalo simak bisak pararel dan reguler, bedanya di uang pangkal di awal dan nilai UKT nya aja.

Kuota di jurusan ku beda-beda, pas angkatan aku sampai 2019 nerima 160, kebanyakan keterima di Simak, terus tahun 2020 berkurang jadi 120an, dan sekarang tahun 2021 ini denger-denger nambah jadi 160an, diperbanyak lagi kuotanya. Keketatannya tinggi sekitar 1:70, terus Simaknya susah tapi kalo ada usaha bisa. Aku sendiri masuk lewat jalur SBMPTN, walaupun aku daftar di 4 jalur ini, di PPKB dan SNMPTN aku ga lolos jadi aku fokus di SBMPTN dan Simak, Alhamdulillah masuk di SBMPTN. 

Ada tips buat mahasiswa baru Farmasi Universitas Indonesia?

Kalo pernah denger farmasi berat, emang berat, tapi jangan di rasain gitu, kalian akan semakin terbiasa dengan kerjaan yang numpuk, kalian bisa mengatur waktu di farmasi ini, meskipun laprak dan tugas numpuk, tapi kerjain aja. Kalo kalian ngerasa cape manusiawi, jangan nyerah di awal dan syukuri kalian masuk jurusan yang kalian mau, nikmati dan jalani dengan baik.

Bagaimana prospek kerja dari alumni jurusan ini?

Prospeknya luas, yang pasti ada di sektor kesehatan, kalo di rumah sakit, puskesmas, atau apoteker itu untuk ngeracik obat, menyediakan informasi obat, bagaiaman kita melayani konseling, jadi di farmasi juga diajarin cara konseling obat kaya dokter, kalo ke apotek jangan malu minta konseling obat. Terus ada yang ke ranah industri, yang pasti kerjanya di pabrik industri obat dan konsmetik, aku tertarik sama ini, karena untuk research dan developmentnya menarik banget.

Kita bisa kerja juga di instansi pemeberintah contohnya BPOM, ini fungsinya menjamin obat layak edar atau ada kandungan bahaya engga. Selain itu kita bisa jadi dosen dengan lanjut pendidikan di S2 dulu. Terus bisa jadi wirausahawan, membuka apotek, membuka usaha kosmetik, membuka usaha farmasi lainnya. Selain itu bisa kerja di PBF atau Pedagang Besar Farmasi, kata lainnya distributor obat yang dibawah badan hukum.

Lihat vlog dari ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini

Apa rencana dan harapan kamu setelah lulus?

Setelah lulus dari sarjana farmasi aku akan sekolah profesi apoteker untuk masuk di industri kosmetik. Kalo ada rezekinya mau lanjut S2 dan mau masuk ke pendidikan atau dosen

Kode konten: C517

Jawaban dari penulis akan masuk email kamu.

Your email address will not be published. Required fields are marked *