
Hai intipers, perkenalkan saya Leriyanto Putra Said, salah satu mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsafat Islam STFI atau Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA Jakarta angkatan 2017. Kali ini saya akan berbagi pengalaman gimana sih rasanya jadi anak Filsafat. Kuyy simak pengalaman saya.
Apa itu Aqidah dan Filsafat Islam?
Tentunya hal pertama yang terlintas adalah, emang ada jurusan Aqidah dan Filsafat Islam? Lah kok ada, bukannya ini merusak pondasi agama, bukannya ini menyampingkan nilai-nilai agama. Sebenarnya pemikiran seperti ini yang sejak dini telah membatasi ruang pengetahuan kita, seolah belajar Filsafat tidak diperbolehkan pada orang-orang islam atau bahkan menyandarkan kata Islam didalamnya.
Sebenarnya Filsafat memang sesuai namanya adalah sebuah diskursus ilmu yang menyandarkan kepada banyak perspektif ilmu pengetahuan dengan harapan menghasilkan sebuah pengetahuan yang objektif. Lalu kalau Aqidah dan Filsafat Islam? Tidak jauh berbeda dari Filsafat secara umum, hanya saja saya dan teman-teman yang berada di Jurusan ini adalah mereka yang mencoba berfilsafat dengan metode islami dan mencoba menjadikan perangkat islam sebagai penunjang dalam berfilsafat. Bahasanya berat yaah? Hehe ngak kok. Kitanya saja yang sudah membatasi dan memberikan label bahwa filsafat itu aneh,susah dimengerti dll. Jadi sebelum lanjut coba kita lepaskan stigma tersebut dan selamat tenggelam dalam dimensi Aqidah dan Filsafat Islam
Aqidah dan Filsafat Islam merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berlandaskan pada kajian-kajian Islam dan mencoba melihat fenomena alam dengan balutan nilai-nilai keIslaman. Tanpa menghilangkan ciri khas Filsafat yaitu berpikir kritis dan logis saya dan teman-teman yang ada dijurusan ini tentunya selalu bersikap kritis dan logis akan semua hal. Menurut saya bersikap kritis dan logis itu adalah dimana kita tidak secara langsung menelan informasi yang masuk namun setidak-tidaknya memberikan lima atau pertanyaan akan kemungkinan suatu informasi itu.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Apa yang dipelajari di Aqidah dan Filsafat Islam STFI SADRA Jakarta?
Sesuai namanya, saya dan teman teman diajari banyak sekali ilmu pengetahuan. Mulai dari Logika, Bahasa, dan Sejarah. Menurut saya tiga dimensi ini menjadi dasar pembelajaran filsafat, khususnya Aqidah dan Filsafat Islam. Mengapa demikian? Karena antara Filsafat dan Logika adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena sebagai manusia kita diberikan alat untuk bisa berpikir dan tugasnya adalah untuk mengasah kemampuan kita dalam berpikir.
Lantas bahasa tentu menjadi bagian terpenting sebab, bahasa merupakan alat untuk bisa berkomunikasi dan bahkan bisa masuk dalam dimensi seseorang. Dikarenakan kita berbicara jurusan Aqidah dan Filsafat Islam tentu bahasa yang banyak digunakan adalah bahasa Arab dan juga Inggris. Kenapa Inggris? Sebab di jurusan ini kita akan melakukan perbandingan dan mencoba melihat fenomena alam dengan balutan nuansa barat, olehnya bahasa Inggris sangatlah dibutuhkan. Layaknya sejarah, di jurusan ini kita juga disodorkan banyak sekali sejarah. Misalnya sejarah alam semesta, hal ini tentu mengaitkan antara pandangan Islam dan Barat. Untuk bisa memahami sejarahnya bahasa hadir untuk membantu kita. Pada intinya teman-teman akan dihayutkan oleh nuansa pengetahuan Islam dan juga Barat.
Mata kuliah Aqidah dan Filsafat Islam STFI SADRA?
Dikelas ini, kita akan belajar banyak hal. Terlepas dari tiga bentuk ilmu pengetahuan dasar untuk anak Filsafat (Logika, Bahasa, Sejarah) kita juga akan belajar mulai dari Filsafat Timur, Pengantar Filsafat Barat, Filsafat Islam, Ontologi, Epistemologi dan yang paling berkesan untuk saya pribadi adalah mata kuliah Filsafat Moral. Filsafat Moral merupakan sebuah diskursus ilmu pengetahuan yang membahas segala problematika hidup dari sudut pandang Moral. Tentunya mencoba melepaskan atribut agama dan ideologi setiap orang untuk bisa memahami konsep moral, pembahasan paling berkesan adalah konsep membunuh. Lantas hal ini membuat suasana kelas semakin panas, mengapa tidak ketika kita mengatakan bahwa membunuh itu adalah hal yang salah, namun saat ditinjau dari segi salah satu aliran filsafat moral maka kita akan bisa melihat bahwa membunuh itu tidak selamanya buruk. Hal ini akan kalian dapatkan saat belajar Filsafat Moral nanti.
Untuk semester ini yang paling berkesan adalah mata kuliah Epistemologi. Kalau saya pribadi mendefinisikan Epistemologi ini sebagai ilmu pengetahuan yang fokus pada rana sumber pengetahuan yang kita dapatkan. Simply “Kapan kita tahu bahwa ini leptop dan bukan” memang hal-hal seperti ini jarang disadari oleh banyak orang, namun sangatlah penting tentunya, sebab sesuatu yang besar berakar dari sebuah pertanyaan yang cukup sederhana.
Suasana Pembelajaran di Kelas
Untuk Suasana dikelas Filsafat khususnya di Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA benar-benar menakjubkan. Para dosen menyampaikan berbagai macam informasi dan kita sebagai mahasiswa diberikan ruang dan waktu untuk menanggapi setiap informasi yang diberikan. mulai dari menyanggah, membantah argumen para dosen, hingga mencoba menjelaskan hasil pemikiran kita. Menurut saya ini adalah ciri khas kampus Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA. Hampir setiap dosen tidak akan mengatakan kita salah jika kita mampu membawakan argumen dari hasil telaah kita. Tidak akan menjadi suatu masalah saat kita memberikan sanggahan atau bahkan bantahan kepada setiap dosen, namun mampu memberikan penjelasan secara logis dan berbasis data.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Kebebasan dalam berpendapat dan menyampaikan informasi berbasis data sudah menjadi kebiasaan dan ciri khas setiap mahasiswa SADRA. Sejak awal kita akan dibiasakan untuk menulis makalah, hampir setiap matakuliah sudah dipastikan untuk membuat makalah. Kita akan mendiskusikan apa-apa saja yang telah kita buat dimakalah. Saat pemaparan materi sebaiknya kita mempersiapkan secara matang sebab kebiasaan mahasiswa STFI SADRA yang berpikir logis dan rasional akan terus memberikan pertanyaan dari berbagai macam perspektif dan ilmu pengetahuan lainnya. Lantas hal ini menjadi tugas setiap mahasiswa untuk membuat makalah dan mempresentasikannya. Cukup mudah bukan.
Tips untuk Mahasiswa Baru Filsafat Islam STFI Sadra
Teruntuk kalian yang baru saja memulai berkelana di dunia Filsafat. Entah Filsafat Islam ataupun tidak. Sekedar tips dari saya adalah tidak menutup mata pada setiap fenomena alam, dan tidak membatasi ruang berpikir kita. Dan untuk mengkosongkan setiap gelas yang kalian bawa saat hendak belajar Filafat. Terus membaca, membaca dan membaca. Tidaklah rugi bagi kalian untuk terus membaca sebab ini akan memberikan informasi yang amat sangat banyak.Di Filsafat Islam ataupun Barat kalian akan dikagetkan dengan berbagai macam istilah, untuk mengatasi hal ini kalian bisa bertanya pada kakak tingkat atau bahkan dosen sekalipun. Bertanya tidak akan melabeli dirimu sebagai orang yang bodoh.
Jurusan ini kerjanya jadi Apa yaah?
Well, untuk prospek pekerjaan jika menyesuaikan dengan jurusan Filsafat, kita sebenarnya dipersiapkan untuk menjadi seorang peneliti. Sebab dengan kemampuan berpikir kritis dan bahasa kita dengan mudahnya memilah berbagai informasi yang akan kita sampikan. Banyak dari alumni yang menjadi seorang peneliti diberbagai instansi juga menjadi pengajar bahasa inggris, arab dan juga ada yang menjadi reporter.
Saat lulus nanti, saya ingin menjadi seorang peneliti dan pengajar bahasa. Dengan harapan bisa menyadarkan setiap masyarakat bahwa belajar filsafat merupakan sebuah pondasi untuk setiap ilmu pengetahuan
Kode konten: X404