Sebagai mahluk sosial kita membutuhkan orang lain, seperti kesusahan belajar ada teman yang membantu, ada merasa sendirian masih ada orang yang menemani, sampai kita butuh orang lain untuk teman hidup selamanya. Hubungan dengan orang lain khusus nya pertemanan tidak selamanya mulus berjalan secara lancar. Sebaliknya ada yang hubungan malah lebih banyak negatif nya dari pada positif nya, Hal ini bisa terjebak dalam teman toxic. Hubungan dalam teman toxic adalah hubungan orang – orang tidak saling dukung, di dalamnya banyak terjadi konflik dimana satu sama lain rasa ingin menghancurkan, persaingan, dan tidak hormat. Berpengaruh secara mental maupun fisik terutama pada mahasiswa menjadi tidak nyaman pada saat kuliah mempengaruh pada prestasi akademik.
Sebelum kita menghakimi sendiri apakah kita dalam hubungan teman toxic atau tidak. Yuk kita kenali dulu ciri – ciri teman toxic
ciri – ciri teman toxic
Selalu ada drama
Berada dalam lingkungan perteman toxic pasti selalu ada drama. Dari hal yang sepele sampai hal yang benar – benar besar. Setiap ada masalah bukannya di selesaikan malah update sosial media, berharap ada yang komentar dengan masalah nya. Banyak tugas dari dosen di update, kejebak macet di update, sibuk organisasi di update, telat ke kampus di update. Semua saja di update, berharap ada yang komentar, memperbesar masalah dengan banyak orang yang tahu. Berharap mendapatkan simpati dari orang seolah – olah membuat situasi membaik, malahan semakin orang tahu semakin sulit masalah semakin besar pula masalahnya. Dari pada memberi tahu orang lain masalah dengan membagikan di sosial media, lebih baik langsung mencari solusi.
Manipulatif
Berteman dengan orang lain pasti menyenangkan namun teman itu bemacam – macam salahsatunya adalah yang suka manipulatif. Di dalam teman toxic dengan suka manipulatif yaitu yang di gunakan teman untuk mendapat kendali atas orang lain.
Dalam hubungan teman toxic ciri – ciri nya adalah sering berbohong dan menyalahkan, memaksa dan mengancam dan gasliting. Sering sekali mencari cara dengan kelemahan seseorang yang bisa di manfaatkan untuk mendapatkan tujuan. Orang – orang yang merasa punya banyak kecemasan dapat dengan mudah di manipulatif.
Jika mengalami dengan cara manipulatif maka ambil tindakan untuk mengatasi prilaku tersebut sebelum jadi lebih buruk. Mencari pertolonganlah dengan teman yang lain atau anggota keluarga dan memberi batasan terhada prilakunya. Awalnya mungkin akan di cap buruk namun demi Kesehatan mental dan fisik harus tegas. Harus tahu mengetahui pentingnya mental buat mahasiswa bisa cek disini.
Mencoba merubah dirimu
Senang sekali kalo ada teman ‘sefrekuensi’ dalam berbagai hal seperti selera musik, film, maupun makanan. Obrolan menjadi seru sehingga tetap mengasikan. Kalo ada yang berbeda selera pasti saling menghormati dan diskusi atas perbedaan. Jadi pertemanan semakin beragam dan indah.
Namun dalam lingkungan teman toxic bila ada perbedaan maka ingin merubahnya, terus mengatur dan tidak menghormati perbedaan. Menjadi teman otoriter mengatur sesuai keinginannya, demi kepentingan dirinya sendiri. Sehingga kita berubah bukan menjadi diri sendiri. Melanggar prinsip yang di pegang selama ini. Jika kondisi ini terus menerus maka saatnya untuk menjaga jarak.
Untuk ingin yang mengetahui cara keluar dari pertemanan tidak sehat maka cek disini
Merendahkan orang lain
Sepeti yang di jelaskan tentang yang suka manipulatif, ada teman yang cara merendahkan orang lain. teman yang merendahkan orang lain sebetulnya meperwujudkan diri dengan rasa iri. Hati yang buruk dengan rasa iri itu membuat output nya juga kurang baik. Membuat seseorang prilaku tidak sopan, tidak menghormati dan hal – hal lain bertujuan kepentingan diri sendiri.
Orang yang selalu berfikir dirinya paling pintar dan paling penting itu salah satu ciri orang yang suka merendahkan orang lain. selain itu cirinya adalah mengangap orang lain bodoh, tidak menerima kritikan, sombong, merasa pendapatnya paling baik, dan senang pamer. Dampak jangka panjangnya akan membuat hubungan akan hancur dari segi pertemanan, rekan kerja sampai pasangan.
Cara mengatasi dengan suka merendahkan orang lain yang perlu di lakukan yaitu tetap rendah hati, memberi batasan pertemanan, jangan menghakimi, dan memiki harga diri.
Memiliki hubungan sehat tanpa teman toxic pasti keinginan semua orang. Suatu hubungan yang sehat di dalamnya memliki pemikiran realistis. Pertemanan pasti ada perbedaan namun masih memegang identitas nya sendiri. Hubungan sehat dalam pertemanan pasti ada keterbukaan, tidak menghakimi dengan lemah lembut. Saling memahami satu sama lain dan jujur atas kecemasan yang di miliki.
Dalam lingkungan teman toxic dengan kebanyakan negatifnya dari pada positifnya atau dengan jalan manusiawi sudah di tempuh namun tidak ada kemajuan maka saatnya keluar dari pertmenan. Semua itu berada di tangan kalian.
