Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Gadjah Mada

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UGM (Anna)

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UGM (Anna)

Hi intipers! Perkenalkan nama saya Islaminati Anna Santika, mahasiswi jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, UGM angkatan 2015. Intipers, bisa memanggil saya Anna. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi cerita dan pengalaman selama berkuliah di jurusan tersebut. Semoga bermanfaat untuk para intipers !

Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.

Apa Saja yang dipelajari di jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan?

Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan memang memiliki kesan keunikan tersendiri. Banyak orang yang masih awam dan bertanya apa yang dipelajari di jurusan ini. Sama halnya seperti manusia dan hewan yang bisa sakit dan perlu untuk diobati oleh dokter. Tanaman pun juga bisa sakit ataupun terserang hama sehingga produksinya menurun dan bahkan merugikan petani. Nah, Disinilah peran penting  para lulusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Sama halnya seperti seorang dokter yaitu mendiagnosis dan memberikan perawatan yang tepat untuk tanaman.

Di jurusan ini, mahasiswa akan belajar lebih dalam terkait hama dan patogen penyebab penyakit tumbuhan. Di lingkup tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura baik dari benih hingga ke pasca panen.

Anggapan bahwa kuliah di jurusan yang erat kaitannya dengan pertanian itu panas-panasan, penuh lumpur dan masih bersifat konvensional setiap hari tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya saat ini pertanian kita sudah bergerak maju ke arah molekuler lo intipers. Seperti dalam proses identifikasi hama ataupun patogen penyebab penyakit pada tumbuhan, untuk mendapatkan hasil yang cepat dan akurat mahasiswa akan diajarkan untuk menggunakan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction).

Belajar Pertanian dari  Dasar di Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Mata Kuliah Favorit

Intipers berminat untuk masuk jurusan ini tetapi khawatir tidak dapat mengikuti perkuliahan karena tidak memiliki latar belakang pengetahuan pertanian yang mumpuni? Tenang saja, kalian akan diajari  mulai dari dasar. Diawal perkuliahan hingga semester 4, mahasiswa akan diberikan dasar-dasar ilmu mengenai pertanian. Mata kuliah seperti “Kesuburan,Pemupukan dan kesehatan Tanah” (KPKT),  “Ekonomi Pertanian”, “Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian” (PKP) dan “Budidaya Tanaman” baik dari tanaman semusim dan tanaman tahunan.  Setelah mahasiswa mendapatkan ilmu dasar tersebut, proses pembelajaran akan lebih berfokus pada  Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Mahasiswa akan diajarkan untuk mengidentifikasi berbagai hama yang menyerang komoditas penting. Seperti padi, kopi, tebu dan lainnya. Sedangkan, untuk penyakit tumbuhan, pembelajaran untuk identifikasi dilakukan dengan pengamatan dari herbarium bagian tanaman yang memiliki gejala atau tanda penyakit yang disimpan di laboratorium.

Ada dua mata kuliah yang sangat berkesan yaitu “Pengelolaan Hama dan Penyakit Pascapanen” (PHPP) dan “Pestisida Pertanian”. Mata kuliah PHPP mengajarkan saya bahwa produk pasca panen untuk tujuan konsumsi apabila terkontaminasi oleh patogen tertentu akan membahayakan bagi kesehatan manusia. Apabila intipers tertarik untuk mempelajarinya, bisa melakukan pencarian di internet dengan kata “Ergot” yang mengkontaminasi rye dan gandum. Kemudian, baru-baru ini. Dunia sedang dihebohkan dengan berita jamur Enoki dari Korea yang yang terkontaminasi bakteri listeria. Mata kuliah “Pestisida pertanian” sesuai namanya pestisida memang sangat erat kaitannya dengan pertanian sebagai pengendalian hama maupun penyakit yang menyerang tanaman. Pembelajaran terkait bahan aktif kimiawi yang ada di dalam produk pestisida dan kasus resistensi serta mutasi yang terjadi akibat penggunaan pestisida juga secara menarik dibahas didalam kelas dan praktikum.

 Konsentrasi apa saja yang ada di jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan?

secara garis besar jurusan ini dapat dibagi kedalam dua konsentrasi. Konsentrasinya yaitu hama dan penyakit. Terkhusus untuk penyakit tumbuhan terbagi lagi dalam subkonsentrasi berdasarkan patogen penyebab penyakit. Terdiri dari mikologi, virologi dan bakteri. Minat dari salah satu konsentrasi tersebut yang kemudian akan menjadi pertimbangan dalam memilih mata kuliah pilihan yang mendukung ilmu dari konsentrasi yang teman-teman telah ambil. Nantinya seluruh ilmu baik dari mata kuliah wajib dan pilihan akan sangat membantu dalam penulisan skripsi mahasiswa.

Kegiatan kunjungan lapang ke petani di Magelang

Tips selama berkuliah di Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan

Tiap jurusan memang memiliki kesulitannya masing-masing yang terpenting sebagai mahasiswa kita harus berusaha dan pantang menyerah. Ada tiga tips dari saya untuk para intipers yang sedang berjuang atau berminat di Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Pertama, usahakan kalian bisa membagi waktu dengan baik antara akademik, non akademik. Misal organisasi dan istirahat secara seimbang karena memang perkuliahannya cukup padat antara kelas dan praktikum. Kalian juga perlu meluangkna waktu untuk menyegarkan pikiran, memperluas pertemanan dan melatih softskill. Kedua, banyaklah berdiskusi dengan dosen dan kakak tingkat. Ini dapat membantu proses belajar kalian selama kuliah karena materi di dalam kelas hanyalah pengantar.

Untuk memperdalam ilmunya mahasiswa harus belajar mandiri terutama dalam mencari sumber informasi yang tepat. Terkadang juga ada isu-isu hangat yang menjadi pemberitaan nah intipers bisa mendiskusikannya sebagai bahan obrolan yang pastinya bermanfaat. Ketiga, jangan mudah menyerah. Terkadang ada situasi dimana kalian melakukan praktiku ataupun penelitian untuk skripsi dan mengalami hasil yang tidak diinginkan, intipers jangan mudah menyerah ya. Yakinlah itu proses yang akan menempa kalian secara mental dan mengasah pikiran kalian.

Baca juga pengalaman exchange ke luar negeri melalui artikel berikut:  YUK EXCHANGE KELUAR NEGERI DENGAN BEASISWA AIMS

Banyak Kelas dan praktikum, apakah masih bisa ikut kegiatan lainnya seperti organisasi, lomba, kepanitiaan dan pertukaran pelajar?

Apabila intipers memiliki tekad yang kuat untuk ikut dalam suatu kegiatan maka meluangkan waktu disela aktivitas sebagai mahasiswa bukanlah hal yang tidak mungkin asalkan tidak menganggu perkuliahan. Kegiatan seperti organisasi juga ada namanya adalah ikatan mahasiswa Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (IMHPT). Banyak kegiatan seperti pembekalan untuk lomba fotografi, cerdas cermat hingga olahraga, bakti sosial, seni dan olahraga. Selain itu mahasiswa juga bisa mengikuti pertukaran pelajar ke negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Filipina. Pendanaan dari pemerintah untuk belajar selama satu semester terkait bidang pertanian. Mahasiswa juga bisa menjadi pendamping  dalam  kunjungan mahasiswa dari universitas di Jepang dan Australia untuk belajar pertanian tropis di Indonesia dalam program summer course.

 Setelah lulus, Alumninya bekerja dimana saja?

Selama saya berkuliah, banyak dari kakak tingkat yang sudah bekerja dengan beragam profesi. Untuk di pemerintahan sendiri misalnya tidak sedikit yang bekerja di Karantina pertanian, Peneliti dan dosen di Universitas Negeri. Kemudian di sektor swasta, ada juga yang bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang pestisida dan benih  di tim R&D (Research and development) maupun pemasaran. Sektor lainnya seperti perbankan dan perkebunan kelapa sawit juga sering merekrut lulusan dari jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan lo intipers. Bagi intipers yang suka menulis, ada juga kesempatan berkarir menjadi penulis dan editor di laman website terkait pertanian. Ada juga alumni yang sukses berwirausaha dengan mengekspor produk pertanian keluar negeri.

Saya Setelah Menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan?

Sejak menulis skripsi hingga telah lulus saat ini saya mendapatkan kesempatan pengalaman bekerja sebagai research asistant dalam suatu project untuk pengujian bahan aktif fungisida dari salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan laboratorium toksikologi di Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Untuk kedepannya saya berniat untuk menempuh pendidikan di S2 dan berkarir baik itu sebagai dosen ataupun R&D suatu perusahaan yang memberikan ruang bagi saya untuk dapat terus belajar dan mengembangkan diri. Situasi pandemi korona ini memang sedikit banya menghambat pekerjaan dalam projek saya tetapi saya yakin mimpi dan usaha harus terus dilanjutkan. Semoga intipers yang membaca tulisan ini dapat lebih bersemangat untuk mengejar mimpi kalian!

Kode konten: x314

Comments 2

  1. Maftuhatul Khoiryyah

    hai kak, saya mau tanya. hal-hal apa saja yang harus saya persiapkan untuk masuk jurusan ilmu hama dan penyakit tumbuhan? seperti nilai rapot rata-rata harus minimal berapa, atau nilai utbk harus bisa capai target minmal berapa? karena saya sebenarnya ingin kak, tapi selalu pesimis, apalagi sekarang masa pandemi, nilai rapot semester 5 saya kemungkinan turun karena kurang maksimal dalam pembelajaran, lalu saya juga kurang mantap dan memahami materi untuk utbk sbmptn. mohon bimbingannya kak. terimakasih

  2. Hanum Resti

    Hallo kak saya memiliki pertanyaan yang sama dengan @Maftuhatul Khoiryyah mengenai nilai rata-rata rapot minimal yang dapat digunakan untuk mendaftar di jalur SNMPTN terutama ketika mendaftar PTN khususnya lintas provinsi seperti di Jawa.
    Selain itu nilai utbk yang sangat memungkinkan diterima pada jurusan Proteksi Tanaman minimal berapa ya kak?

    Mohon penjelasannya,terima kasih kak.

Jawaban dari penulis akan masuk email kamu.

Your email address will not be published. Required fields are marked *