Kedokteran Gigi

Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (Astri)

Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (Astri)

Hallo intipers, Perkenalkan saya Astri Suryani Pasaribu Saruksuk, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU angkatan 2016. Saya sering dipanggil dengan sebutan Trik. Disini saya ingin membagikan pengalaman kuliah yang telah saya lalui setelah 7 semester di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU).

Apa saja yang dipelajari di Kedokteran Gigi USU?

Sesuai namanya, pada dasarnya program studi Kedokteran Gigi mempelajari tentang bagian kesehatan oral pada manusia, mulai dari daerah gigi dan mulut, hingga cara menangani dan mengobati berbagai permasalahan diarel tersebut. Tidak hanya mempelajari tentang kesehatan gigi dan mulut saja, tetapi kamu juga akan mempelajari estetika gigi dan mulut.

Selama berkuliah di kedokteran gigi, mahasiswa akan mempelajari segala macam ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menunjang pemulihan fungsi sistem yang berada di rongga mulut. Hal ini dimulai dengan melakukan kegiatan anamnesa, melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, menentukan diagnosa suatu penyakit serta menyusun rencana perawatan.

Walaupun ruang lingkup pekerjaan seorang dokter gigi lebih banyak menyangkut gigi dan mulut namun mahasiswa juga akan mempelajari ilmu kedokteran dasar atau basic medical science. Sebab banyak permasalahan gigi dan mulut yang kemudian berhubungan erat dengan penyakit pada organ tubuh lainnya.

Ada dua tahapan yang harus dilalui setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar sebagai seorang Dokter Gigi yaitu Sarjana dan Co-ass.

1.Sarjana

Tahap pertama, dimana kamu harus melewati jenjang pendidikan sarjana hingga meraih gelar Sarjana Kedokteran Gigi (SKG). Banyak mahasiswa kedokteran gigi yang menyebut jenjang S1 sebaga masa Preklinik. Dan untuk menempuh Sarjana Kedokteran Gigi dibutuhkan waktu kurang lebih 3.5 – 4 tahun.

2.Co-ass

Setelah lulus, mahasiswa juga harus mengikuti program profesi kedokteran gigi yang dikenal pula sebagai kepaniteraan/ koasisten atau co-ass. Pada masa co-ass, biasanya akan praktik di rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) atau di klinik gigi. Selama masa co-ass, diwajibkan juga untuk menyelesaikan sejumlah requirement merawat pasien dengan berbagai macam kasus yang disupervisi oleh dosen. Setelah requirement selesai, maka tahap selanjutnya yaitu akan menempuh serangkaian ujian, baik itu ujian dari departmen terkait, fakultas maupun ujian UKDGI (Ujian Kompetensi Kedokteran Gigi Indonesia). Jenjang profesi atau co-ass ini ditempuh selama 1.5 – 2 tahun. Jadi, kira-kira kamu butuh waktu sekitaran 5 – 6 tahun untuk bisa menjadi seorang dokter gigi.

Apa saja mata kuliah dan tugas khas di Kedokteran Gigi USU?

Beberapa mata kuliah yang dipelajari di kedokteran gigi antara lain ilmu kedokteran gigi dasar membahas seputaran anatomi gigi dan mulut. Ilmu Bedah mulut mempelajari seputaran kelaianan pada rongga mulut, proses pencabutan gigi, serta mempelajari tehnik penjahitan. Kedokteran gigi anak (IKGA) mempelajari seputaran tumbuh kembang gigi pada anak, psikologi anak, dan cara perawatan yang dibutuhkan untuk si anak. Konservasi gigi mempelajari seputaran perawatan dan pencegahan gigi berlubang, cara melakukan penambalan pada gigi sesuai kasus (pembuatan mahkota, pasak, onlay, inlay), serta perawatan saluran akar gigi.

Ilmu penyakit mulut mempelajari seputaran penyakit yang mengenai regio mulut dan sekitarnya serta cara pencegahannya. Orthodonsia mempelajari fungsi sistem pengunyahan dan estetika yang optimal. Periodonsia mempelajari seputaran jaringan pendukung gigi seperti perawatan gusi berdarah, menghilangkan karang gigi, dan gusi meradang. Prostodonsia mempelajari seputaran pembuatan restorasi gigi asli dan atau penggantian gigi hilang, antara lain pembuatan gigi tiruan cekat dan lepasan, pembuatan veneer, perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, dan sebagainya. Terakhir, radiologi kedokteran gigi menganalisa dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.

Tugas perkuliahan

Tugas khas selama yang saya alami di kedokteran gigi yaitu Skill’s Lab, tugas pemicu tiap blok, diskusi kelompok (Sidang Pleno) dan ujian blok.

Ini dia asiknya kuliah di jurusan kedokteran gigi. Selain belajar teori, kita juga akan banyak melakukan kegiatan praktik. Kamu akan mengikuti banyaknya skill’s lab dan pratikum yang beragam jenisnya. Wajar saja, soalnya dokter gigi erat sekali kaitannya dengan keterampilan tangan. Misalnya saat ada skill’s lab ilmu konservasi gigi maka mahasiswa akan belajar menambal gigi di phantom gigi bukan diaplikasikan pada manusia secara langsung. Jadi, seperti benar-benar real melakukannya dan bahkan masih banyak lagi skill’s lab yang bakal kamu kerjain nantinya.

Tiap minggu atau blok baru biasanya ada mengerjakan tugas atau yang lebih dikenal dengan sebutan tugas pemicu. Disitu, kamu akan diberi semacam kasus dan kamu akan mencoba untuk mempelajari serta memahami tiap kasus yang diberikan sesuatu materi blok yang sedang berlangsung. Begitu juga dengan diskusi kelompok (Sidang Pleno). Biasanya satu minggu setelah pemicu berlangsung kita akan membahas kasus tadi dan dokter akan meluruskan jawaban yang telah didiskusikan sebelumnya di sidang pleno.

Tips bagi mahasiswa baru yang telah kuliah di Kedokteran Gigi USU

Ada beberapa tips yang bisa saya bagikan supaya kamu bisa survive kuliah di kedokteran gigi

  1. Manajemen waktu. Langkah awal yang perlu kamu lakukan adalah membuat jadwal kegiatan sehari-harimu sebaik mungkin. Mulai dari bagun tidur pagi sampai mau tidur. Kemudian, buat juga daftar kegiatan sesuai prioritas kamu saat ini. Dengan membuat management waktu, kamu dilatih untuk belajar disiplin, menghargai waktu dan berusaha untuk mencapai sesuatu yang kamu targetkan.
  2. Menemukan tehnik belajar yang baik. Temukan tehnik belajar yang menurutmu paling nyaman dan efektif untuk kamu saat ini. Karena ada orang yang belajar dengan cara menulis kembali materi kuliahnya yang diberikan oleh dosennya, ada orang yang merekam dan mendengarkan kembali hasil rekaman dosennya, ada juga orang yang menghapal materi yang diberikan oleh dosennya.
  3.  Di semester inilah justru Mahasiswa Baru (MABA) memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk bisa mendapatkan nilai A. Karena nilai di semester 1 sangat membantu sekali untuk menaikan IP di semester 2 nantinya. Karena semakin tinggi semester, maka akan semakin sulit juga materi kuliah dan semakin susah untuk meningkatkan ip/ ipk.
  4. Semester “kedokteran umum”. Kedokteran umum dipelajari di semester 2. Dan saya menghimbau agar adik-adik mampu belajar lebih serius disemester ini. Jangan sehari mau menjelang ujian blok baru membuka buku. Usahakan kalau bisa setelah materi diberikan, kamu mengulang materinya kembali dirumah supaya belajarnya juga bisa dicicil. Jangan sampai menyesal nanti dengan hasil akhirnya.
  5. Cari sumber textbook mendukung lainnya. Karena materi atau slide dari dosen saja tidak cukup. Maka dari itu, kamu harus membaca textbook lain sesuai dengan materi kuliah yang diberikan. Karena makin banyak ilmu, maka makin banyak yang akan kamu ketahui.
  6. Menguasai material praktikum sebelum skill’s lab berlangsung.
  7. Membuat kelompok belajar agar bisa berdiskusi tentang materi kuliah guna memecahkan tugas praktikum, memecahkan soal bersama-sama dan saling mengingatkan serta memberi semangat satu dengan yang lainnya.

Prospek kerja dan alumni biasanya kerja dimana?

Propek kerja setelah selesai kuliah dari Kedokteran gigi yaitu bekerja di Rumah Sakit Pemerintah maupun di Rumah Sakit Swasta, bekerja di Puskesmas, bekerja di klinik-klinik dental care yang membutuhkan, bekerja sebagai dosen kedokteran gigi, bekerja di kepolisian maupun militer, dan terakhir membuka klinik sendiri

Alumni kebanyakan setelah selesai kuliah di kedokteran gigi ada yang bekerja di Rumah Sakit Pemerintah dan swasta, membuka klinik sendiri dan juga ada yang melanjutkan S2 sebagai dosen.

Rencana dan harapan setelah lulus dari Kedokteran Gigi

Rencana saya setelah lulus menjadi seorang dokter gigi, saya sudah bermimpi untuk mengikuti kegiatan PTT maupun Nusantara Sehat, yaitu pergi ke daerah yang masih sangat membutuhkan tenaga kesehatan dan sangat kurang dalam edukasi mengenai kesehatan tepatnya masalah kesehatan gigi dan mulut. Saya berharap saya dapat mengamalkan ilmu saya dengan baik nantinya di kegiatan ini. Setelah mengikuti PTT maupun Nusantara Sehat, apabila Tuhan berkehendak saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut yaitu jenjang Pendidikan Profesi Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial. Demikianlah rencana hidup saya selama beberapa tahun kedepan.

Kode Konten:X209

astripasaribu
Hallo. Saya Astri Suryani Pasaribu Saruksuk atau yang sering dipanggil dengan sebutan Trik. Saya salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU (FKG USU) st. 2016 Saya salah satu Mahasiswa Prestasi (MAWAPRES USU) tahun 2019 Saya juga merupakan founder @rangkul.ind wilayah sumatera.

Komen dibawah! 6

  1. Alifia

    Terimakasih kakak

  2. Alrizfa

    Kalau koas nya nanti gimana kak? BAKAL ketemu mayat gt gt gak

    • astripasaribu

      Hallo Alrizfa. Salam kenal ya sebelumnya.
      Terimakasih udah senantiasa menyempatkan waktunya untuk membaca blog saya.
      Pertanyaanya bagus banget.
      Berhubung kemarin pas saya nulis blog ini dalam kondisi lagi nyusun tugas akhir jadi blm ada gelar ya dibelakang nama saya. Sekarang saya udah resmi bergelar SKG (Sarjana Kedokteran Gigi) ya dan skrg status saya sudah sah menjadi kakak Co-ASS/ Dokter Muda.
      Izin menanggapi yaa.
      Dunia percoassan di FKG USU pasti tidak begitu jauh beda dgn dunia perCoASSan yang ada di kampus lainnya. Kalau ditanya pas koas bakal ketemu mayat atau engga jawabannya sih di dunia coass kita tidak ada lagi ya untuk ketemu yang begitu2an. Kita ketemu mayat/ kardafar sih waktu belajar di preklinik ya (jenjang pendidikan sarjana (S1)) Kalau di coass itu kita bakal ketemu yang namanya berbagai macam kasus.
      Pada tingkat koass, tiap mahasiswa harus memenuhi tuntunan penyelesaian kasus dalam sejumlah bagian kasus.
      Paling tidak ada beberapa bagian yang mesti dilewati: 1. *prostodonsi* (gigi palsu) 2. *orthodonsi *(kawat gigi) 3. konservasi 4. bedah mulut 5. radiologi 6. *oral medicine* (ilmu penyakit mulut) 7. ilmu kesehatan gigi masyarakat dan 8. *pedodonsia*(ilmu kedokteran gigi anak).

      Mungkin pertanyaannya sudah terjawab ya ?

    • astripasaribu

      Hallo Alrizfa. Salam kenal ya sebelumnya.
      Terimakasih udah senantiasa menyempatkan waktunya untuk membaca blog saya.
      Pertanyaanya bagus banget.
      Berhubung kemarin pas saya nulis blog ini dalam kondisi lagi nyusun tugas akhir jadi blm ada gelar ya dibelakang nama saya. Sekarang saya udah resmi bergelar SKG (Sarjana Kedokteran Gigi) ya dan skrg status saya sudah sah menjadi kakak Co-ASS/ Dokter Muda.
      Izin menanggapi yaa.
      Dunia percoassan di FKG USU pasti tidak begitu jauh beda dgn dunia perCoASSan yang ada di kampus lainnya. Kalau ditanya pas koas bakal ketemu mayat atau engga jawabannya sih di dunia coass kita tidak ada lagi ya untuk ketemu yang begitu2an. Kita ketemu mayat/ kardafar sih waktu belajar di preklinik ya (jenjang pendidikan sarjana (S1)) Kalau di coass itu kita bakal ketemu yang namanya berbagai macam kasus.
      Pada tingkat koass, tiap mahasiswa harus memenuhi tuntunan penyelesaian kasus dalam sejumlah bagian kasus.
      Paling tidak ada beberapa bagian yang mesti dilewati: 1. *prostodonsi* (gigi palsu) 2. *orthodonsi *(kawat gigi) 3. konservasi 4. bedah mulut 5. radiologi 6. *oral medicine* (ilmu penyakit mulut) 7. ilmu kesehatan gigi masyarakat dan 8. *pedodonsia*(ilmu kedokteran gigi anak).

      Mungkin pertanyaannya sudah terjawab ya ?

  3. Merlin

    Kak untuk masuk FKG USU ada syarat khusus nya gak?

Jawaban dari penulis akan masuk email kamu.

Your email address will not be published.