
IPK umumnya sudah mulai didapatkan setiap mahasiswa sejak semester pertama perkuliahan. Setiap mahasiswa juga harus mengetahui IPK minimal karena seiring berjalannya waktu di setiap semester nilai IPK ini berubah, dan semakin lama nilainya semakin kecil. Baru kemudian nilai final didapatkan di semester akhir dan sudah menjalani sidang skripsi dan kemudian dinyatakan lulus.
IPK kemudian menjadi acuan untuk melihat siapa saja mahasiswa yang berprestasi, disiplin, dan punya pemahaman baik terhadap materi perkuliahan di prodi yang diambil. Tidak heran jika detail cara mudah memperoleh IPK tinggi selalu dibutuhkan oleh para mahasiswa. Sebab mencapai IPK yang tinggi bisa mendapat gelar Cum Laude.
Ketahui IPK Minimal Agar Kamu Tidak Mengulang
1. Apa itu IPK?
IP atau Indeks Prestasi adalah skor atau semacam catatan prestasi dari proses belajar di bangku kuliah yang mahasiswa lalui dan akan diterima setiap akhir semester. Sementara IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif adalah akumulasi akhir dari total seluruh nilai yang diperoleh mahasiswa selama belajar di bangku kuliah yang dijadikan tolak ukur nilai kelulusan.
Sebagai contoh, IP kamu di Semester 1 adalah sebesar 3,00, Semester 2 sebesar 3,50. Oleh karena itu, nilai IPK yang kamu peroleh di Semester 2 merupakan gabungan dari seluruh semester tersebut yakni sebesar 3,25. Kamu dapat terus meningkatkan besaran IPK kamu, jika IP di semester berikutnya dapat kamu pertahankan dan tingkatkan ya!
Cara menghitung IPK pada dasarnya sama saja dengan cara menghitung IP. Bedanya, jumlah mata kuliah yang perlu kamu hitung merupakan gabungan dari seluruh mata kuliah yang telah kamu lalui, mulai dari semester 1, hingga semester terakhir. Jumlahkah seluruh SKS yang telah diambil, dan dibagi dengan jumlah nilai mutunya. Cara lainnya untuk menghitung IPK adalah menjumlahkan seluruh IP dari setiap semester, dan dibagi dengan jumlah semester yang telah dilalui.
Meskipun begitu, ternyata tidak semua perguruan tinggi menerapkan pola penghitungan yang sama lho! Jika kamu melanjutkan kuliah di luar negeri khususnya, terdapat sistem scoring tertentu untuk mengukur hasil belajar kamu. Untuk mempermudah dan menyamakan standar yang ada, kamu perlu mengkonversi nilai tersebut agar sama dengan standar nilai IPK yang berlaku di Indonesia ya!
2. Pentingnya IPK bagi Mahasiswa
Kebanyakan dari mahasiswa memiliki mindset bahwa jika mempunyai nilai IPK yang tinggi maka akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya, karena dianggap lebih hebat dari mahasiswa lainnya dan beranggapan akan dipermudah jalannya jika mempunyai IPK yang tinggi.
Padahal, dengan IPK yang tinggi saja tidak cukup untuk menjamin mereka pada kesuksesannya kelak. Memang perdebatan klasik mengenai penting atau tidaknya sebuah IPK selalu menarik untuk disimak. Mari kita lihat berbagai perspektif mengenai seberapa penting IPK bagi mahasiswa, apakah sebuah IPK akan menentukan karir kamu kedepannya?
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan tolak ukur untuk mengetahui dan mengenali kemampuan akademis mahasiswa. Merujuk pada ranah akademis, IPK tidak ada hubungannya dengan softskill yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Orang yang mempunyai IPK tinggi belum tentu mempunyai softskill yang mumpuni, begitupun sebaliknya.
IPK merupakan bukti valid jika seseorang sudah memahami teori dan praktek yang diajarkan selama perkuliahan. Kecakapan akademis seperti pemahaman teori dan praktek sangatlah dibutuhkan oleh mahasiswa yang mengutamakan keahlian dibidang tertentu. IPK sangat penting bagi mahasiswa, jika mahasiswa menginginkan karir kedepannya sebagai berikut:
- Bekerja di Perusahaan Bonafit atau Pemerintahan
- Mendapatkan Beasiswa
- Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang selanjutnya
3. Berapakah IPK Minimal untuk Syarat Kelulusan
Setiap kampus mempunyai kebijakan masing-masing dalam menentukan syarat kelulusan, akan tetapi berikut mimin kasih contoh IPK minimal dan syarat kelulusan dari UGM nih guys, simak ya!
- Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya sejumlah 144-148 sks yang diwajibkan.
- IPK minimal 2,00
- Nilai mata kuliah wajib minimal C
- Jumlah SKS dengan nilai D tidak lebih dari 10% jumlah SKS total
- Tidak ada nilai E
- Lulus ujian skripsi
Jadi, meskipun IPK tidak selalu memberi jaminan masa depan yang gemilang pasca lulus dari perguruan tinggi. Namun yang pasti, memperoleh IPK tinggi adalah salah satu bentuk prestasi yang tidak semua mahasiswa bisa meraihnya. Sehingga bisa menjadi jalan tol untuk meraih sejumlah target pasca kamu lulus. Cari tau seluk beluk perkuliahan melalui Instagram Intipkuliah, klik di sini.
Baca juga:
6 Jalur Masuk Perguruan Tinggi yang Wajib Kamu Ketahui!
Ketahui 5 Syarat Cumlaude Bagi Mahasiswa
6 Organisasi Eksternal Kampus Untuk Memperluas Relasi
Manfaat Ospek Kuliah untuk Mahasiswa Baru