Institut Teknologi Bandung, Perencanaan Wilayah & Kota

Perencanaan Wilayah dan Kota ITB (Dhiya)

Perencanaan Wilayah dan Kota ITB (Dhiya)

Yuk, kenalan yuk!! Semua teman-teman biasa memanggil saya Dilham, kependekan dari Dhiya Ilham Trihatmaja. Saya sedang mengemban ilmu di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung. Atau istilah kerennya Teknik Planologi. Saya merupakan angkatan 2018.

Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.

Mari Berkenalan dengan Perencanaan Wilayah dan Kota ITB

Sesuai dengan namanya yakni Perencanaan Wilayah dan Kota, di jurusan ini kita akan belajar bagaimana menata kota. Kita dapat membuat kota yang ideal. Jika kota tersebut sudah ada, kita dapat memberikan rekomendasi kebijakan sebagai seorang planner kepada pemerintah. Jadi untuk kota-kota yang sudah ada, seorang planner memiliki kewajiban untuk membenahinya. Stigma orang-orang awam yang belum mengetahui tentang Teknik Planologi mengatakan bahwa jurusan ini masuk pada fakultas FMIPA karena mempelajari tumbuhan ‘plant’ hingga belajar tentang astronomi mengenai planet-planet ‘plan’et. Hal tersebut salah karena di sini kita akan diajarkan bagaimana bisa merencanakan suatu hal secara sistematis dan komprehensif. Mulai dari hal kecil yang kita rencanakan untuk suatu kegiatan hingga merencakan suatu kota atau wilayah tertentu.

Sebagai contohnya, pada kasus pandemi COVID-19, dinamika kota menjadi lumpuh seperti, adanya pemberlakuan PSBB guna mencegah penyebaran virus corona yang memberikan efek domino dalam berbagai hal. PSBB ini mengakibatkan berbagai multisektor lumpuh karena mereka harus menutup operasi mereka dan bekerja dari rumah (Work From Home). Bekerja di rumah bagus untuk para pekerja tetap, tetapi kebijakan ini belum memikirkan para buruh/pekerja lepas yang pasti mereka menjadi tidak memiliki pekerjaan. Sehingga, angka pengangguran di pandemi ini meningkat dan angka pengangguran tersebut membuat tidak adanya pemasukan untuk membeli bahan pangan pokok yang mengakibatkan angka kemiskinan juga meningkat. Peran seorang planner ikut andil di sini tentang bagaimana membuat keputusan terbaik dan hal tersebut yang harapannya dapat keberlanjutan meski pada era pandemi COVID-19.

Ada mata kuliah apa aja sih di Perencanaan Wilayah dan Kota ITB ?

Di jurusan PWK ini banyak mempelajari terkait SOSHUM meski ujian masuknya memakai SAINTEK. Karena di sini, kita lebih mempelajari tentang perilaku atau hal apa saja yang ikut andil dalam dinamika perkotaan. Mulai dari populasi dan demografi, hukum perencanaan khususnya hukum terkait guna lahan, hingga kalian akan menemukan pengantar ekonomi yang kemudian akan difokuskan kepada ekonomi wilayah dan kota. Terdapat satu mata kuliah yang khas di Teknik Planologi yaitu Studio.

Di PWK ITB sendiri akan ada lima Studio yang harus kita lewati untuk menempuh 4 tahun masa studi sarjana. Studio Proses Perencanaan, Studio Perencanaan Tapak Perumahan, Studio Perencanaan Kota, Studio Infrastruktur Wilayah & Kota, dan Studio Perencanaan Wilayah. Secara garis besarnya, Studio ini membuat kita harus dapat bekerja sama dalam tim (satu tim berisi 30-an orang, tempo lalu di Studio Proses Perencanaan berisikan 33 orang tepatnya) dan meningkatkan kepekaan kita terkait skill problem-solving.

Di mata kuliah Studio ini, kita akan belajar bagaimana kita mengindentifikasi gap analysis suatu kota atau wilayah yakni dengan memberikan solusi pada masalah-masalah yang ada dan meningkatkan keberdayaan dengan potensi yang sudah ada pada kota tersebut. Tentu, dengan Studio yang lebih tinggi maka lebih besar pula cakupan wilayahnya yang kita usahakan untuk dapat dibenahi semua masalahnya. Bermula dari Studio Proses Perencanan yang merencanakan kebijakan pada satu hingga beberapa kecamatan di satu kabupaten/kota hingga Studio Perencanaan Wilayah yang merencanakan beberapa kota dalam satu cakupan dan tidak menutup kemungkinan untuk merencanakan satu provinsi. Studio Perencanaan Wilayah ini dilakukan oleh para mahasiswa tingkat akhir. Kebayangkan bagaimana pusing/ruwetnya para planner magister, doktor, hingga Pak Dr. Ir. H. Susharso Monoarfa sendiri sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional periode 2019-2024 yang merencanakan satu wilayah Indonesia bersama para timnya.

Mata Kuliah Pengantar Geologi dan Tata Lingkungan

Ekskursi di akhir semester.

Kelompok Keahlian (KK) yang ada di Perencanaan Wilayah dan Kota ITB

Terdapat empat KK yang dapat kita pilih sesuai preferensi kita jika kita belajar PWK di ITB, yaitu:

Pertama, Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (PWD) dengan bidang kajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Metropolitan, Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Tertinggal, Penguatan Hubungan Core-Periphery, dan Pengelolaan Benua Maritim Indonesia (BMI).

Kedua, Perencanaan dan Perancangan Kota (PPK) dengan bidang kajian Konsep Akademik Standar Perencanaan Kota, Pengembangan Perumahan dan Lahan di Perkotaan, Pengembangan Peri-Urban,  dan Pengembangan Basis Ekonomi Perkotaan.

Ketiga, Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota (SIWK) dengan bidang kajian Rekayasa Sistem Infrastruktur dan Keberlanjutan Pembangunan Wilayah dan Kota, Pengembangan Kelembagaan dan Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur, dan Pengembangan Akses Pelayanan Infrastruktur.

Terakhir, Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan (P2PK) dengan bidang kajian Metropolitan Management, Strategic Planning and Management, Disaster Management, Public Sector Management, dan Public Policy Analysis.

Tips & Trick buat Mahasiswa Baru (Maba) PWK

Kalian yang baru saja mulai menerjuni jurusan PWK ini, yuk mulai belajar untuk dapat expand your network. Sebagai seorang planner , kita dilatih untuk dapat bekerjasama dalam tim dan tidak bisa merencanakan suatu kota atau wilayah sendirian. Banyak-banyak belajar membaca baik itu membaca buku terkait PWK, isu-isu perdesaan maupun perkotaan, maupun UU yang terkait ke-PWK-an. Dan juga penting untuk belajar public speaking dan personal branding. Kita sebagai planner ingin memberikan rekomendasi atau melakukan persuasi kepada berbagai pihak/stakeholders tertentu ‘kan. Jadi kita perlu handal dalam proses penyampaian/presentasi dan melakukan komunikasi yang efektif.

Prospek kerja yang luas untuk Lulusan PWK

Untuk jurusan PWK ini luas banget ya prospek kerjanya, dari sektor swasta, sektor pemerintahan, dan juga NGO (Non-Govermental Organization). Tempo lalu, saya bersama himpunan PWK ITB melakukan company visit di tiga sektor berbeda ini. Sektor swasta, saya berkunjung ke AECOM yang merupakan company multinasional yang kasarnya menerima projek teknik sipil, arsitektural, juga perencanaan yang diajukan oleh klien-klien. Sama halnya seperti Deloitte, PWC, BCG (Boston Consulting Group), McKinsey & Company, dan masih banyak yang lainnya merupakan sektor swasta yang menerima seorang sarjana PWK juga.

Lalu, saya berkunjung ke PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sebagai sektor pemerintahan. Sesuai namanya pun di sini bahwa banyak dari disiplin ilmu lain yang saling bersinergi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Last but not least, ada juga dari NGO yaitu World Bank yang terdapat di lantai 12-13 gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (kalau saya tidak salah ingat hehe). Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa lulusan PWK dapat diterima di sini. Hal tersebut dikarenakan kita belajar mengenai ekonomi juga ya terkhusus di ekonomi wilayah dan kota. Jadi jika ingin lebih diasah kemampuan ekonomi kamu, bukan tidak mungkin bisa bekerja di World Bank juga. Itu baru beberapa prospek kerja yang utama bagi lulusan PWK. Masih banyak lagi prospek kerja untuk lulusan PWK di luar sana menunggu kalian.

Rencana setelah lulus apa nih?

Untuk mengejar passion saya di bidang pengajaran/saling berbagi ilmu, saya merencanakan agar dapat mengikuti program Fast Track yang disediakan oleh ITB bagi mahasiswa berprestasi yang ingin langsung melanjutkan studi S2 di ITB dengan jurusan yang sama dalam total waktu studi S1-S2 selama lima tahun. Jadi, studi S2-nya hanya setahun karena sudah diselingi ketika tingkat akhir di studi S1. Selanjutnya, mengambil S3 di Belanda  atau Groningen University seperti dosen saya dan di sana pun studi konsentrasi PWK-nya top. Atau karena banyak jalan menuju Roma, setelah lulus S1 saya ingin bekerja dulu lalu melanjutkan S2 dan S3 terkait. Mengapa seperti itu kak? Karena di 4 tahun sarjana ini saya ingin expand my network yang harapannya dapat melancarkan segala urusan saya di ke depannya. Percaya deh!

Penutup

Nah, mungkin segitu dulu sekilas tentang jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Semoga dengan kalian membaca artikel ini, kalian dapat lebih differentiate your major in the future/memilah-milih jurusan atau lebih memantapkan niat kalian untuk mau belajar di jurusan PWK ini. Semoga bermanfaat. Ciao!

Kode Konten: X272

Comments 15

  1. Via

    Hallo ka Dilham,maaf mengganggu waktu ka Dilham oiya ka aku tuh tertarik dengan jurusan PWK tersebut dan aku ingin nanya persoalan kuliah di jurusan PWK ini. Oiya ka setelah kita masuk PWK ini kita nanti cara pembelajaran nya seperti apa ya ka?? Biar nanti nya setelah aku masuk jurusan PWK ini aku tau cara pembelajaran nya seperti apa dan juga supaya aku ga shock dengan pembelajaran PWK tersebut. Sebelum nya terima kasih ka telah membuat artikel persoalan jurusan PWK ini sangat amat membantu aku bangett, dan semoga ka Dilham sempat membalas comment akuu juga sekali lagi terimakasih.

    • dilhamt

      Haloo Viaa, izin menjawab yaa. Jadi cara pembelajarannya adalah bagaimana kamu dapat memahami suatu masalah perkotaan melalui preseden2 dan juga pemodelan. Banyak2 membaca buku, tetapi ga yang saklek harus baca semua,yang penting2 saja ya wkwk soalnya beberapa matkul ada yg merekomendasikan membaca 1-2 bab saja dari suatu buku. Serta, coba dari sekarang adaptasi untuk belajar bersama, karena itu akan membantu kamu dalam memahami pelajaran dan juga melatih bekerja dalam timm. Syukurlah tulisanku bisa bermanfaat, kembali kasih Viaa. Kamu bisa reach aku di IG @dilhamt untuk lebih fast respon juga kalo teman2 lain ingin bertanya boleh DM IG aku yaa~

  2. ibrhmha

    Ka ingin bertanya dong, kalo PWK ITB itu kan masuknya SAPPK ya kak. Apakah nanti jika masuk (Aamiin) belajar umum dulu kah di SAPPK apa langsung PWK? Terimakasih Kak Artikelnya memotivasi banget! Doakan kak aku kesana hehehe

    • dilhamt

      FIrst of all, aamiin yaaa kamu bisa masukk. Jadi semua yang masuk ITB akan masuk ke setiap fakultasnya dulu, untuk kasus ini SAPPK, dan akan menjalani satu tahun sebagai mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB). Di sini, akan bertemu lagi dengan Matematika dasar, Fisika dasar, Kimia dasar dikarenakan kan semua maba berasal dari berbagai daerah untuk menyamakan frame/pengetahuan di ITB. Lalu, di akhir semester dua kamu bisa memilih PWK yeayyy

  3. Diah Mayang Sari

    Izin bertanya, untuk kegiatan studio di ITB sendiri bagaimana skema nya ya? Mengingat saat ini sedang ada pandemi dan harus psbb.

    • dilhamt

      iya nih so sad kan, padahal studio tuh seru bangetttt bisa dapetin data primer langsung, wawancara, hingga dapetin view bagus di desa2 wkwk. Tapi ya bagaimana dengan pandemi begini, jadinya studionya meramu data sekunder (data dari internet atau dokumen resmi wilayah terkait) untuk dibikin rekomendasi albumnya di akhir semesterr

  4. Kahfi Syuhada

    Halo kak, izin tanya. Kalo yang membedakan pwk itb sama pwk di kampus² lain apa ya?
    Dan kalau boleh tau, banyak mahasiswa pwk yang diterima lewat snmptn program peminatan berapa banyak ya kak?

    • dilhamt

      Aku kurang tau, but kalo di kita lebih ditekankan untuk belajar teknis PWK yang lebih baik dan mungkin PWK UGM lebih rural development oriented, CMIIW dan kalo di sini ada yg tau bisa kasih tau aku jg yaaaa.
      Aku gatau persisnya karena gada officialnya juga, tapi kira2 setengah angkatan peminatan PWK (sekitar +-40 i can say) dan kalo SNMPTN sungguh yaaaa ambil aja peminatan karena akan memperbesar peluang kamu untuk diterima di kampus dan jurusan impiannnn

  5. Furumiya tsubaki

    Kak jurusan pwk itu butuh spek laptop yg gede ya buat masang banyak app kaya AutoCAD gitu. Kalo laptop yg ram 2gb itu bisa gak kak? Sama nilai sbm minimal buat masuk sappk itb berapa kira2 ya kak?

    • dilhamt

      Haloo, ga kok sloww. Ini ya aku spill aplikasi yg dipake aku selama ini: ArcMap, Stata/SPSS, AutoCAD, SketchUp, Microsoft Teams/Zoom, masih banyak lainnya tapi tidak terlalu berpengaruh. Jadi spek laptop kamu jangan memberhentikan citamu buat masuk pwk yaaa karena misal AutoCAD/SketchUp nnti pake yg edisi lama aja kek versi 2015, itu ramah banget buat laptop2 kebanyakan.
      Menurut rencanamu.com, passing grade minimal buat masuk SAPPK ITB di SBMPTN 2019 itu 599,14. Semangaattt!

  6. Salsabiila Dhiyaa Wijaya

    Halo, kak dilham! Hehe maaf udah ganggu waktunya. Izin bertanya ya kak, saya memang dari dulu udah ada niatan buat masuk PWK ITB. Mungkin saya bakal masuk lewat jalur SNMPTN Peminatan nih kak, dan karena itu saya mau nanya tentang rata-rata nilai rapot. Kira-kira buat masuk PWK ini, nilai rapot kita harus kisaran berapa ya kak? Ohiya, dan satu lagi. Buat mata pelajaran yang dijadiin aspek tinggi buat masuk ke PWK ini apa ya kak? Paling segitu aja nih hehe, doakan saya buat bisa masuk ITB’22 ya, kak!!! Terimakasih

    • dilhamt

      Halo Salsabiila, keren banget udah pengen masuk PWK ITB Peminatann! Untuk rerata nilai rapotku 87~ tapi ini depence sama angkatan kamu saat bersaing yaa soalnya ini aku referensi 2018 dan gatau berapa yg seterusnya, so stay tune terus info2nyaaa. Kalo aku boleh bilang, nilai2 tinggiku ada di matematika, inggris, dan fisika yaa mungkin ketiga matpel ini menjadi pertimbangan besar jugaaa. Sipppp, semoga cita-citamu PWK ITB’22 tercapai yaaaa

  7. Tantry Ridmadhany

    kak mau nanya dong, klo masuk pwk itu harus pinter gambar ga si? soalnya aku gada keahlian sm sekali di bidang itu tp pengen masuk jurusan pwk..

  8. Marsaulyna Atria Azerina

    Halo, salam kenal. Saya Ingin melanjutkan s3 PWK di ITB. Apa bisa S2 administrasi publik konsentrasinya kebijakan publik melanjutkan s3 PWK?

Jawaban dari penulis akan masuk email kamu.

Your email address will not be published. Required fields are marked *