Ilmu Keluarga, IPB University

S2 Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB (Soraya)

S2 Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB (Soraya)

Halo sobat intipers! Perkenalkan aku Soraya, mahasiswa S2 di Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB. Selain itu, aku juga seorang nutrisionis atau ahli gizi. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya. Kalian juga bisa nonton versi videonya melalui link berikut. Klik Disini

Secara umum, jurusan S2 Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB seperti apa?

Sebenernya di IPB jurusan Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak itu ada S1 dan S2. Cuma memang S1 aku di gizi dan melanjutkan S2 tertarik di jurusan ini. Agak keluar dari gizi tapi sebenernya tetep ada mempelajari itu juga.

Kalau di S2, ada 4 semester. Semester 1 kita mempelajari semuanya, ilmu keluarga sampai ilmu perkembangan anak itu dipelajari. Semester 2 kita lebih ke penjurusan, kita mau fokus ke keluarga aja atau ilmu perkembangan anak. Kebetulan yang aku pilih ini adalah ilmu perkembangan anak, jadi aku lebih concern ke anak-anak walaupun di semester 1 aku tetep pelajari juga tentang ilmu keluarga. Kita ada praktikum juga, tapi tidak sebanyak anak S1, karena S2 kan singkat banget. Jadi praktikum sambil teori juga, tapi praktikumnya gak padat gitu. Biasanya kita turun langsung ke keluarga-keluarga berdasarkan kasus-kasusnya juga, termasuk perceraian. Kalau untuk perkembangan anak kita biasanya langsung menghadapi anak, karena kita belajar ilmu pengasuhan/parenting, dan moral anak, kita biasanya melihat apakah ada orang-orang di sekitar kita yang mungkin anaknya itu harus kita intervensi lebih jauh terkait dengan parenting dan moral.

Kalau dibandingkan S1, mungkin banyak juga yang ngira kalau S2 itu lebih berat dari S1. Bisa dibilang bener juga karena selama S2 ini tidur pasti kurang karena kita tugas banyak banget dan lebih banyak literatur review, jurnal. Setiap Minggu itu kita literatur review bisa sampai 10-20 itu ya harus dikerjain. Kita harus tahu perkembangan terkini, penelitian terbaru yang gak hanya di Indonesia tapi di luar negeri juga terus nanti kita bandingkan.

Apa yang jadi alasan masuk jurusan S2 Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB?

Sebenernya dari pas S1 udah ada pikiran nanti harus S2, karena aku merasa gak pinter, jadi pengen belajar terus dan pengen tahu informasi-informasi baru yang aku gak tahu. Terus seru aja sih, maksudnya dengan banyak belajar tuh ada energi baru, energi baik yang bisa didapetin. Aku lanjut S2 di jurusan ini dan gak lanjut S2 Gizi karena aku merasa udah dapat ilmu tentang gizi lalu aku mau aplikasikan ilmu ini. Sebenernya ini pilihan sulit juga sih menentukan mau lanjut S2 Gizi atau jurusan lain. Ternyata aku fokusnya ke perkembangan anak dan aku merasa di Gizi tuh aku belajar sih perkembangan anak tapi gak detail, jadi aku pengen menyelam lebih jauh di Perkembangan anak.

Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari S2 Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB?

Kebetulan karena peminatan aku anak, bukan keluarga jadi mata kuliah yang paling aku suka itu mempelajari ilmu pengasuhan dan moral karakter. Sebenernya ini hal baru ya karena ini jarang banget, di ilmu kita bahkan karakter orang aja dipelajari, bahkan moral aja dipelajari bahkan sampai pengasuhan juga. Kita juga belajar basic ilmu psikologi perkembangan.

Kebetulan karena aku nutritionist, jadi kalau digabungkan dengan perkembangan anak itu cocok banget karena kita mempelajari gaya pengasuhan kan, ternyata untuk asupan makan anak, mulai dari perilaku makan contohnya, itu gak bisa cuma sekedar kita lihat masalahnya itu asupan makannya tapi kan ada penyebab. Aku baru tahu ternyata asupan anak sampai anak punya perilaku makan yang gak sehat itu ada pengaruh dari pola asuh orang tua. Dari situ bisa mempengaruhi perkembangan anak. Jadi selain mempelajari asupan, aku juga punya bekal untuk perkembangan anak. Gak cuma asupan bergizi aja tapi tahu gimana harus memperlakukan anak, gaya pengasuhan seperti apa lalu pola asuh makan yang harus diberikan orang tua itu seperti apa sampai memberikan asupan yang bergizi pada anak.

Kalau temen-temen S1 mau lanjut S2 tapi gak linear itu gapapa, tergantung passion aja sih sebenernya. Kadang-kadang ini, ahli gizi itu passion aku tapi aku mau lebih memantapkan lagi. Aku sebagai ahli gizi mau fokus ke bagian apa. Jadi gak masalah buat aku kalau gak linear yang penting nyaman ngejelaninnya dan ilmunya bisa bermanfaat buat banyak orang. Kalaupun mungkin sebagian orang bingung kalau gak linear nanti kerjanya dimana, ini mindset  sih, aku juga sebelumnya bingung. Setelah aku pikir, ilmu itu kalau gak bisa kita berikan untuk perusahaan, kan ilmunya bisa untuk kita karena kita akan berkeluarga dan bisa kita aplikasikan ke keluarga kita, ke anak kita. jadi jangan takut untuk keluar  zona nyaman kalau memang kamu temui passion kamu saat ini.

Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?

Aku jalur reguler dan tanpa beasiswa. Sebenernya LPDP dan beasiswa daerah juga ada bisa akses ke website IPB. Kalau untuk di IPB sendiri S2 ini kita buat sinopsis atau rencana penelitian  ke depannnya. Kebetulan yang mau aku teliti itu tentang gizi dan stunting. Kita harus pikirkan itu dari awal sih karena itu pengaruh juga untuk langkah kita menyusun tesis.

Ada tips buat mahasiswa baru jurusan ini?

Kalau menurut aku kesempatan itu bisa datang berkali-kali tapi kalau kemauan itu datangnya dari diri kita sendiri. Kadang ada orang yang punya banyak kesempatan tapi gak ada kemauan. Jangan pernah ngerasa puas dan ngerasa udah pinter, ketika kita ngerasa belum pinter nanti kita mikirnya untuk sekolah terus. Namanya ilmu yang dipake atau bermanfaar untuk orang banyak itu rasanya bahagia banget, apalagi kan ilmu yang bermanfaat bisa jadi amal jariyah juga.

Bagaimana prospek kerja dari alumni jurusan ini?

Ilmu keluarga dan perkembangan anak banyak banget ya prospeknya. Sebagai seorang ahli keluarga bisa jadi konselor keluarga karena kan mempelajari tentang kesejahteraan keluarga, sedangkan untuk perkembangan anak kan mempelajari kualitas anak dan itu bisa di Kementrian Pendidikan karena kita belajar holistis education. Selain itu bisa di BKKBN, karena kita belajar parenting, atau sebagai konselor dan peneliti juga bisa.

Harapan dan rencana ke depannya?

Rencananya itu karena aku sebagai seorang ahli gizi, maka profesinya akan tetap itu. Di samping itu ada keinginan suatu hari nanti mungkin punya semacam day care atau klinik khusus perkembangan anak. Jadi ilmu ku ini bisa bermanfaat untuk banyak orang.

Kode konten: C199

Komen dibawah! 6

  1. Barkah Indah Yanti

    Sebelumnya terimakasih banyak kak Soraya sudah sharing terkait jurusan Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Aamiin. Sebelumnya perkenalkan saya Barkah Indah Yanti mahasiswi semester 5 jurusan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Saya ingin bertanya kak, sudah lama ini memang saya tertarik dengan dunia parenting dan keluarga karena dilatarbelakangi oleh kondisi keluarga saya yang kurang harmonis, sehingga saya ingin memutus rantai pengasuhan yang dikira kurang tepat oleh kedua orang tua saya. Yg ingin saya tanyakan, seberapa jauh perbedaan antara peminatan anak dan keluarga? Dan kalau peminatan keluarga itu mencakup apa saja kak? Karena sependek pengatahuan saya selama ini, keduanya ini (keluarga dan anak)
    memang hal yg tidak bisa dipisahkan. Mohon pencerahannya kak ? semoga kebaikan kakak Allah balas dengan kebaikan yang lebih banyak. Aamiin

    • Siti Soraya

      Hai. untuk disemester 1 fokus ke duanya keluarga dan perkembangan anak, lalu saat semester 2 mulai peminatan ingin keluarga atau perkembangan anak dan nantinya disesuaikan dengan research yg mau kamu lakuin. untuk keluarga mempelajari interaksi keluarga, dinamika keluarga, ketahanan keluarga dll

  2. Putri

    halo kak soraya.. mau tanya, kalau S1 komunikasi, fisip ui. lalu saya ingin meneruskan S2 ke ilmu gizi atau perkembangan anak kan tidak linear kak? Apakah di ipb bisa walaupun tidak linear?

    • Siti Soraya

      Hai putri, untuk jurusan yang tidak linear kemungkinan bisa ikut tetapi tetap harus mengikuti tes salah satu tes yang diikuti membuat sinopsis terkait research yang akan digunakan nanti dan itu berhubungan dengan ilmu keluarga dan perkembangan anak. Semangat! dicoba dulu aja 🙂

  3. Ella Yosiani Napitupulu

    Halo kak Soraya,
    Terima kasih untuk penjelasannya.
    Saya mahasiswa semester 7 dari salah satu kampus swasta di Jakarta yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke S2 Ilmu Keluarga IPB. Saya mau nanya kak, tes apa saja yang harus diikuti untuk masuk S2 Ilmu keluarga IPB? Dan bagaimana cara pendaftarannya kak?
    Mohon dijawab ya kak, terima kasih

  4. Istiiffa

    Untuk biaya kuliah selama S2 Tanpa beasiswa berkisar berapaan ?

Jawaban dari penulis akan masuk email kamu.

Your email address will not be published.