
Apa kabar semuanya? Perkenalkan, saya Angga dari jurusan Sastra China Universitas Kristen Marantha angkatan 2017, sekarang sedang berada di semester 6. Sebagai seorang penggiat bahasa, saya sadar bahwa program studi saya tergolong langka di Indonesia. Dalam artikel ini, saya ingin memberi ‘cuplikan’ serta meruntuhkan stereotip yang dimiliki oleh orang awam terhadap jurusan sastra china.
Sastra china, apa itu?
Pertanyaan paling mendasar sebelum masuk lebih dalam ialah: “Mengapa kita perlu belajar bahasa mandarin?” Dari sekian banyaknya bahasa yang ada di dunia, bahasa mandarin adalah bahasa yang akan sangat menguntungkan apabila kamu memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut. Mengapa?
Bahasa mandarin adalah bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia. Tidak hanya negara China, namun Taiwan, Asia Tenggara, bahkan di benua Eropa dan Amerika, banyak orang memelajari dan menggunakan bahasa ini. Ketika bepergian ke luar negeri, kamu tidak akan kesusahan jika bisa berbahasa mandarin. Selain itu, bahasa ini adalah satu dari enam bahasa resmi yang digunakan oleh PBB. Ini menunjukkan bahwa bahasa mandarin memiliki pengaruh internasional yang sangat kuat.
Sastra China adalah jurusan yang memelajari bahasa dan teori mengenai bahasa Mandarin dan budaya China. Selain itu, sesuai namanya, mahasiswa dalam jurusan ini juga memelajari karya-karya sastra China seperti puisi, novel, dan drama. Cakupan budaya yang dipelajari dalam berkuliah juga tidak melulu mengenai kesenian dan acara adat saja. Terlebih di Sastra China Universitas Kristen Maranatha, mahasiswa juga dibekali dengan pengetahuan mengenai sejarah, filosofi, serta hubungan bilateral Indonesia-China. Dalam berkuliah, kemampuan berbahasa mahasiswa dikembangkan secara maksimal melalui berbagai macam mata kuliah. Lulusannya dipersiapkan untuk menjadi seseorang yang memiliki pengetahuan berbahasa secara mahir yang dapat ditempatkan di bidang kerja mana pun.
Stereotipe terhadap jurusan ini
Pandangan awam yang dimiliki oleh masyarakat adalah: “Ah, untuk apa masuk kuliah jurusan sastra china? Ikut les bahasa mandarin saja cukup.” Lantas, apa benar bahwa materi kuliah empat tahun di sastra china sama dengan materi les bahasa mandarin? Hal ini tidak benar! Les bahasa mandarin hanya berfokus pada kemampuan seseorang untuk bisa berkomunikasi menggunakan mandarin, namun sastra china memelajari lebih dari sekedar kemampuan berbahasa. Mahasiswa jurusan sastra china diajarkan untuk bisa berbahasa; memahami pola pikir, budaya, etika, adat khas masyarakat China; serta dituntut untuk bisa menguasai setidaknya satu bidang spesifik yang nantinya dapat berguna dalam dunia kerja. Ibaratnya, les bahasa mandarin hanyalah ujung kecil dari sebuah gunung es!
Mahasiswa di jurusan Sastra China Univeritas Kristen Maranatha ditempa agar menjadi lulusan yang memiliki pengetahuan luas mengenai China; bahasanya, budayanya, sejarahnya, serta relasinya dengan Indonesia! Dalam berbahasa, salah satu syarat kelulusan bagi seorang mahasiswa adalah lulus HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi; tes kemampuan berbahasa mandarin) level 5 dan HSKK (Hanyu Shuiping Kaoshi Kouyu; tes kemampuan berbahasa mandarin lisan) level menengah.
Apa saja mata kuliahnya?
Dalam segi kebahasaan, mata kuliah di sastra china mencakup berbagai macam mata kuliah yang berhubungan dengan empat kemampuan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, dan menulis). Mata kuliah ini memiliki tingkatan dan akan terus didapatkan oleh mahasiswa hingga semester enam. Serunya, beberapa mata kuliah ini diajar langung oleh native speaker sehingga dijamin dapat meningkatkan kemampuan berbahasa para mahasiswa. Terdapat pula mata kuliah penerjemahan tulis dan lisan, lho! Mata kuliah dalam segi budaya China di antaranya mencakup beberapa mata kuliah berikut; Sejarah Dinasti-Dinasti China, Sejarah Modern China, Filsafat Dunia, Filafat China, Masyarakat Tionghoa-Indonesia, Hubungan China-Indonesia, Komunikasi Massa, Kebudayaan China, dll.
Bagaimana penjurusannya?
Dalam jurusan Sastra China Universitas Kristen Maranatha, penjurusan berlaku untuk pengerjaan skripsi. Nantinya, mahasiswa harus menentukan hendak menulis skripsi yang berkenaan dengan salah satu dari tiga bidang: linguistik, sastra, atau budaya. Lalu, apakah ada penjurusan dalam mata kuliah? Tidak ada penjurusan secara resmi, namun mahasiswa (terhitung dari semester 6 sampai 8) dapat memilih mata kuliah pilihan yang dirasa sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Sudah masuk jurusan sastra china, nih. Harus apa?
Sebagai mahasiswa yang memelajari bahasa dan budaya China, pastikan bahwa kamu memiliki keinginan untuk belajar bahasa mandarin! Jika kamu bukan orang yang menggemari bahasa, ada baiknya kamu mencari motivasi dan hal-hal menarik yang bisa dijadikan pegangan untuk belajar. Sebagian besar mahasiswa di jurusan ini memilih mendengarkan dan mengikuti dunia entertainment China sebagai cara belajar yang asik (mendengarkan musik/penyanyi China, menonton reality show, melihat film/drama, dll). Kamu bisa mencari referensi lain untuk motivasi belajar.
Kedua, pupuk kebiasaan membaca sejak dini! Di awal perkuliahan, bacalah banyak buku dan artikel mengenai China-Indonesia dalam bidang apapun. Hal ini akan sangat berguna, utamanya ketika sedang berdiskusi dan mengerjakan tugas kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki pikiran yang kritis, apalagi dengan maraknya hubungan bilateral yang sedang berlangsung antara Indonesia dan China.
Ketiga, tanamkan mindset agar tidak mudah menyerah! Terutama bagi mahasiswa yang tidak pernah mengenal bahasa mandarin sebelum masuk kuliah, tahun-tahun awal akan terasa berat karena bahasa mandarin memiliki pelafalan, sistem ton, sistem penulisan, dan tata bahasa yang berbeda dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Namun, teruslah belajar! Bahasa bahwasanya adalah sebuah permainan pola. Semakin sering belajar, otakmu lama kelamaan akan terbiasa dengan fitur-fitur yang ada dalam bahasa mandarin. Semakin terbiasa, maka akan semakin mudah seiring dengan perkembangan waktu. Mandarin itu tidak susah, asalkan kamu mau sungguh-sungguh belajar!
Setelah lulus ke mana?
“Ah, paling lulus cuma jadi guru/dosen.” Yup, kalimat ini selalu dilontarkan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak paham mengenai prospek kerja jurusan sastra china. Benar, berbekal kemampuan yang telah dipelajari selama empat tahun, lulusan sastra china lebih dari mampu untuk menjadi seorang pengajar di tingkat sekolah (TK, SD, SMP, SMA). Opsi pekerjaan ini cocok dipilih bagi lulusan yang tertarik dan memiliki panggilan untuk menjadi seorang pengajar.
Selain pengajar, lulusan sastra china bisa menjadi penerjemah tertulis (menerjemahkan dokumen) dan interpreter (penerjemahan lisan) di berbagai macam perusahaan, terutama yang mengadakan kerja sama dengan China/Taiwan/Singapore. Menimang terbatasnya sumber daya manusia di Indonesia yang memiliki kemampuan kompeten dalam berbahasa mandarin, dua pekerjaan ini tentunya sangat dicari dan memiliki bayaran yang cukup bagus. Selain bekerja untuk perusahaan, lulusan sastra china juga bisa bekerja sebagai staf di KBRI dan kementrian luar negeri. Tertarik dengan bidang pariwisata? Kamu bisa bekerja di bidang pariwisata –bidang yang sangat bergantung pada kemampuan berbahasa seseorang.
Ingin memiliki pekerjaan yang tidak mengikat? Lulusan sastra china juga bia menjadi editor, copywriter, dan content creator di berbagai macam platform. Dengan menggunakan bahasa mandarin dan pengetahuan mengenai China, seorang lulusan jurusan sastra china dapat menjangkau dan terhubung dengan audiens secara lebih luas.
Harapan saya ketika lulus
Saya diestimasikan akan lulus tahun depan, 2021. Saya berencana mengambil pendidikan lanjutan di bidang jurnalisme atau hubungan internasional. Memiliki ketertarikan dalam bidang politik dan hubungan internasional, saya berharap bahwa di masa depan dapat menggunakan kemampuan dan pengetahuan yang telah saya pelajari di jurusan Sastra China Universitas Kristen Maranatha untuk kelak bekerja di Perserikatan Banga-Bangsa.
Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat bagi kamu yang sudah membacanya. Sampai jumpa, 再见!
Kode Konten: X218
Hai Angga, wah tidak sangka,saya banyak sekali membaca tulisan Anda di internet. sangat senang membaca tulisan-tulisan kamu. (ketemu tulisan ini karena lagi cari data untuk bahan Skripsi, yuk bulan Juni sidang) 😀
Angga ..ni hao ..
Saya mau kuliah S1 mandarin di Univ Maranatha ..
Mau info nya ya …
Xiexie