
Halo, teman-teman intipers! Aku Dyandra Benziverta dari Sastra Inggris Universitas Brawijaya angkatan 2015. Biasanya, temen-temen manggil aku Dy, atau kalau adek tingkat pada manggil Mbak Dy/Kak Dy. Kebetulan aku udah lulus di bulan Maret 2019 kemarin. Di sini aku mau share pengalamanku selama kuliah di Sastra Inggris selama 3,5 tahun.
Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.
All About Sastra Inggris Universitas Brawijaya
Sebelum kita masuk ke pembicaraan tentang Sastra Inggris, pernah nggak kalian dengar orang lain (mungkin dari keluarga kalian) yang ngomong, “Ngapain masuk Sastra Inggris? Orang cuma belajar Bahasa Inggris aja, kok! Mending ambil les Bahasa Inggris aja!”?Reaksiku sebagai alumni Sastra Inggris rasanya mau nampolin satu-satu pakai buku mata kuliah morphology. Secara garis besar, Sastra Inggris itu memang belajar Bahasa Inggris. Yang membedakan Sastra Inggris dengan lembaga bimbingan belajar Bahasa Inggris itu adalah materinya. Kalau di Sastra Inggris, yang dipelajari lebih dalam adalah aspek bahasa dan sastra yang juga dikaitkan dengan budaya dan sejarah Eropa, khususnya Inggris. Nanti akan aku jelaskan lebih lanjut tentang dua konsentrasi/minat yang ada di Sastra Inggris Universitas Brawijaya.
Mata Kuliah di Sastra Inggris Universitas Brawijaya
Kalau di UB sendiri, mata kuliahnya dari semester 1-3 masih seputar skill dasar berbahasa Inggris kayak listening, speaking, reading, writing, dan grammar. Mulai dari semester 1 yang level beginner sampe semester 3 yang udah bisa dibilang lumayan advanced. Tentunya, di semester awal juga disisipi mata kuliah umum kayak Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Agama, dan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Nah, di semester 1-3 ini aku juga belajar tentang sejara dan budaya Inggris.
Semester 1 – 3
Di semester 1, ada mata kuliah Introduction to English Culture, yang memperkenalkan sejarah Inggris dari awal sampe sekarang. Semester 2, aku mulai diperkenalkan dengan ranah linguistics dan literature dari Sastra Inggris. Dalam semester 3, ada mata kuliah History of English Language and Literature, yang masih membahas sejarah Inggris tapi fokus ke aspek perkembangan bahasa dan sastra-nya. Lucunya, mata kuliah ini singkatannya HELL dan memang agak sedikit susah karena banyak yang harus dihapalkan.
Semester 4-8
Lanjut ke semester 4, mata kuliahnya mulai menarik karena udah mulai fokus ke linguistics (ada mata kuliah morphology dan syntax) dan literature (ada mata kuliah poetry, drama, dan short story). Di semester 5, ada mata kuliah Research Method atau yang umumnya disebut Metode Penelitian, yang bakalan mempermudah kalian untuk mengerjakan skripsi. Ada juga mata kuliah Introduction to Translation, yang membahas tentang teori-teori translation. Di semester 6, ada mata kuliah Research Proposal Writing (RPW), ini bisa dibilang kayak proposal skripsi. Jadi kalian akan dibimbing untuk menulis skripsi mulai dari pemilihan topik, pemilihan subjek (bisa dari novel, short story, movie, song, poetry, drama), sampai pemilihan teori dasar yang sesuai dengan topik kalian. Umumnya, skripsi bisa diambil di semester 8, tapi kalau SKS kalian sudah mencukupi dan nilai nggak ada yang kurang, kalian bisa ambil skripsi di semester 7.
Seperti aku contohnya, ambil skripsi di semester 7 dan selesai di semester 8. Jadi kuliahku cuma 3,5 tahun.
Konsentrasi/Minat Sastra Inggris Universitas Brawijaya
Di UB, cuma ada 2 konsentrasi/minat, yaitu linguistics dan literature. Konsentrasi ini bisa diambil saat semester 5. Prosesnya gampang, karena ini berdasarkan pilihan dan minat sendiri, nggak harus melihat nilai dari tiap semester, kalian unggul di mata kuliah apa. Tapi tetap harus konsultasi sama dosen pembimbing akademik masing-masing. Di poin sebelumnya aku sedikit singgung tentang fokus linguistics dan literature. Nih, aku jelaskan sedikit perbedaannya.
Linguistics
Linguistics itu semacam bedah bahasanya. Mulai dari phonetics and phonology, morphology (makna kata), syntax (struktur kata), semantics, dan pragmantics. Itu secara garis besarnya aja, ya. Masih ada lagi, sih. Tapi karena aku bukan anak linguistics, jadi aku nggak bisa bedah lebih dalam lagi. Kalau ambil konsentrasi linguistics, di semester 6 di mata kuliah RPW, kalian akan bikin 3 bab yaitu Introduction; Review of Related Literature; dan Research Method.
Literature
Literature itu bisa diartikan sendiri, ya aspek sastra, kayak poetry, prose, drama dan juga bakalan belajar lebih dalam lagi tentang film di semester 6, mata kuliah Movie Analysis. Mata kuliah konsentrasi literature ini ada levelnya. Di semester 4, poetry, prose, dan drama dimulai dari level beginner dulu. Ada Romantic Poetry, Short Story Analysis, dan Classic Drama. Di semester 5, ketika udah memilih konsentrasi literature baru masuk ke level yang lebih advanced, yaitu mata kuliah Modern and Contemporary Poetry, Novel Anaylsis, dan Modern and Contemporary Drama. Oh iya, di literature juga banyak banget menyinggung soal aspek culture. Kalau ambil konsentrasi literature, di semester 6 di mata kuliah RPW, kalian akan bikin 2 bab yaitu, Introduction dan Review of Related Literature and Research Method.
Mata Kuliah Pilihan
Mata kuliah pilihan ini beda ya, intipers, dengan konsentrasi. Ada mata kuliah pilihan yang bisa kalian pilih sesuai dengan interest kalian. Contohnya:
- American Studies (smt. 4)
- Australian Studies (smt. 4)
- Creative Writing (smt. 5)
- Pengantar Ilmu Jurnalistik (smt. 5)
- Translation and Interpretation (smt. 6)
- Bahasa Asing (smt. 6)
- Semiotics (smt. 7)
- Business English (smt. 7)
- Contemporary Cultural Issues (smt. 7)
- Teaching as Foreign Language (smt. 7)
- Computer Assisted Language Learning (smt. 7)
Tips Untuk Mahasiswa Baru
Seringkali aku ditanya, “Kalau masuk Sastra Inggris, apa harus langsung bisa cas cis cus berbahasa Inggris?” Jawabannya: nggak harus, tapi sebaiknya iya. Karena sebagian besar dosen nggak mau tahu kalian sudah mengerti basic English atau tidak, dengan pemikiran bahwa kalian sudah belajar di SMP dan SMA. Kebanyakan juga, pengantar bahasa kuliah menggunakan Bahasa Inggris. Ya walaupun memang diselipi dengan Bahasa Indonesia, tetapi mostly dosen-dosen langsung menerangkan dengan Bahasa Inggris.
Lalu, kalian harus banyak-banyak baca dan harus ada inisiatif untuk self-learning. Karena di Sastra Inggris ini tugasnya kebanyakan bentuk paperwork. Terus juga harus bisa berpikir kritis, karena di literature juga dituntut untuk bisa mengkritik karya sastra berdasarkan teori-teori yang ada. Usahakan aktif juga, baik dalam hal akademis maupun non-akademis (ikut organisasi/HIMA PRODI/HMJ/UKM/LKM). Semakin kalian aktif (apalagi bisa aktif dua-duanya), bisa bikin masa kuliah kalian jadi lebih produktif. Pengalamanku pribadi, aku aktif dalam HIMA PRODI tapi aspek akademisku nggak tertinggal. Intinya sih nikmatin aja. Sastra Inggris itu seru kalau bisa enjoy. Jujur, aku sendiri bersyukur kuliahku nggak se-susah teman-temanku yang di jurusan lain.
Prospek Kerja
Ada banyak, kok, prospek kerja setelah lulus dan pegang degree S1 Sastra Inggris. Yang paling umum, sih, emang berkaitan dengan dunia kepenulisan kayak content writer, editor, atau bahkan jadi penulis komersil. Bisa juga masuk di dunia pendidikan, tapi mungkin yang nggak terkait dengan instansi pemerintah kayak guru sekolah, karena itu butuh degree yang emang dari tenaga pendidik. Biasanya, kalau di dunia pendidikan ya ke lembaga-lembaga pengajar bahasa. Translator, tour guide, dan hospitality seperti perhotelan juga bisa jadi opsi. Selain itu, ada banyak teman-teman dan kakak tingkatku yang juga sukses di bidang marketing atau public relation, apalagi kalau kalian aktif berorganisasi waktu kuliah.
Rencana Setelah Lulus
Kalau aku pribadi, dari semester akhir udah ada rencana untuk melanjutkan S2. Kebetulan, karena aku hobi menulis dan memang lagi merintis jadi penulis, aku mau ambil jurusan Creative Writing. Dan alhamdulillah, sudah keterima di University of Birmingham di bulan Februari kemarin. Jadi saat ini fokusku adalah mencari beasiswa untuk berangkat ke Inggris, sembari menunggu keadaan pandemic ini pulih. Untuk soal karir, tentu aja aku bercita-cita jadi penulis, tetapi dibalik itu, aku juga punya visi untuk menjadi dosen Creative Writing.
Itulah pengalamanku selama 3,5 tahun kuliah Sastra Inggris. Semoga bisa membantu kalian, ya! Don’t hesitate to contact me if you have any questions!
Kode Konten: X271
[…] Sastra Inggris Universitas Brawijaya (Dyandra) […]
kaka ada buku rekomendasi buat belajar basic bahasa Inggris?
Haloo, sorry banget baru dibalas. Kebetulan aku punya link untuk buku-buku basic grammar punya Betty Azhar. Kalau mau, bisa DM Instagram aku @dyandrabenziverta ya 🙂
Kak, kalau mau masuk jurusan sastra inggris harus pakai test TOEFL tidak?
Tes untuk bisa masuk jurusan Sastra Inggris itu gimana kak? Apakah anak IPA juga bisa?
Maaf kak, aku masih cari tau soal Sastra Inggris soalnya, belum bener² tau heheh
Hai, maaf banget ya baru dibalas.
Untuk masuk Sastra Inggris sebenernya ngga ada tes khusus sih. Jalur masuk ya paling cuma SNMPTN, SBMPTN, atau jalur mandiri. Anak IPA juga bisa kok masuk Sasing.
hai kak aku harap kakak bales ini hehe.aku mau tanya kak kalo mau masuk sastra inggris apa harus pinter bgt pas SMAnya?terus biar masuk sasing nilai rapotnya harus tinggi?
Haaai, maaf yaa baru dibalas.
Ngga kok. Ngga harus super pinter untuk masuk Sasing. Saranku aja sih, yang penting bisa basic English dan ngerti. Ngga harus yang jago banget Englishnya ngga papa, at least you understand the basics.
Hai kak boleh tau hal” dasar apa aja yg perlu disiapin untuk bisa masuk prodi sastra inggris di UB? Aku udh lama kepengen masuk sastra inggris, UB. Tapi blm tau banyak soal prodi ini. Terima kasih kak?
Haai, sorry banget ya baru sempat dibalas.
Apa yaa? Mungkin basic English aja sih, supaya ngga melongo pas kegiatan kuliah karena mostly it’s done in English. Ngga harus yang jago banget Bahasa Inggrisnya kok. Yang penting kamu bisa basic English aja udah cukup sih, the rest you’ll learn as you go.
Tips lain sebelum masuk Sasing dari aku sih harus bener-bener diniatin dan ada minat ke ranah sastra dan bahasa, harus ada keinginan untuk baca terus, dan harus bisa berpikir kritis. Karena kalo ngga, kamu bakalan tersesat di tengah jalan.
Sukses terus ya!
hallo kak, aku mahasiswa sasing smt 6, aku lgi bingung buat nentuin matkul research methodology mau ambil yg literature atau yg linguistic, soalnya suka sama dua”nya, dan apa pilihan yg mau dipilih itu nanti berkaitan dengan skripsi yg mau diambilkah kak? boleh minta sarannya kak?
Halooo, maaf banget ya baru sempat dibalas.
Untuk menentukan mau ngambil literature atau linguistics itu sih pribadi yaa. Aku ngga bisa kasih arahan kalau ini, dan kalo linguistics aku kurang paham juga karena aku anak literature. Cuma gambarannya kurang lebih kalau literature itu lebih banyak dan luas teori dan approach yang bisa dieksplor. Ada post colonialism, sociological, psychological, macem-macem dan luas banget deh!
Setauku kalo linguistics (berdasarkan pengalaman temen-temenku ya ini), itu banyak main data. Kaya yang aku tulis di artikelku, linguistics itu semacam bedah bahasa.
Berkaitan atau ngga sama skripsi itu tergantung dari kampusmu yaa. Kalau di UB, penjurusan dulu baru ketauan skripsinya apa. Kalau ambil fokus literature ya nanti skripsinya harus bahas tentang literature, begitu juga kalau ambil linguistics ya nanti skripsinya harus tentang linguistics.
Semoga membantu ya! Kalau masih mau diskusi, you can hit me up on DM on my Instagram @dyandrabenziverta 🙂
Apakah buku2 wajibnya banyak dan mahal enggak?
Buku-buku wajib ini apa maksudnya buku-buku yang dipakai untuk kuliah di kelas?
Kalau buku-buku untuk kuliah, sudah pasti langsung dikasih sama dosen dan itu gratis. Nanti biasanya dishare via email. Tapi kalau aku dulu di beberapa mata kuliah harus ada buku fisiknya, dan itu biasanya dikoordinasi sama ketua kelas untuk fotocopy bukunya, ini yang mungkin bayar ya, tapi ngga mahal kok soalnya cuma fotocopy doang hahaha!
In some classes, mungkin ada yang diminta beli buku referensi lain, ini tergantung sama dosennya. Tips dari aku sih cari aja toko buku secondhand yang murah, dosen ngga akan mempermasalahkan whether you have the original version or not, yang penting kamu punya bukunya.
Kalau buku-buku pendamping kaya latihan grammar, latihan conversation/public speaking, latihan TOEFL/IELTS, itu menurutku opsional. Kalau kamu ngerasa butuh buku semacam ini dan cari yang murah, ya seperti yang aku bilang tadi, beli aja buku-buku secondhand yang murah. Tapi kalau mau sekalian yang berkualitas, di Gramedia ada banyak banget buku-buku latihan berbahasa Inggris.
Semoga membantu ya!
kak, apakah di sasing ub ada kelas etika dan estetika?
Haloo, di Sasing UB ngga ada kelas etika dan estetika ya 🙂
Kak mau nanya,kk masuk sasinh ub lolos sn atau sb misalnya sb nilai yg kk peroleh berapa ya buat lolos sasing ub?
Halo kak mau tanya. Apakah mostly isi sasing perempuan ya? Lakinya sedikit? Soalnya dengar dengar infonya gitu huhuhu
Halo,
Emang bener sih di Sasing isinya banyak perempuan, but that shouldn’t stop you if you want to study EngLit. Aku punya banyak temen cowo yang juga jago dan salah satunya jadi lulusan terbaik di angkatanku, bahkan sekarang dia dapet beasiswa LPDP untuk S2-nya di Sweden 🙂
Hai kak…
Ada keharusan tes TOEFL atau IELTS untuk keperluan apa gitu, kek syarat skripsi mungkin?