
Kenalan dulu, yuk!
Holaa sobat intipers! Kenalin, namaku Naufal Hanif Ramadhan, biasa dipanggil Hanif oleh semesta, seorang mahasiswa semester 4 asal Depok yang sekarang lagi kuliah di Teknik Pertambangan ITB, angkatan 2018. Btw, gimana nih rasanya lulus SMA di tengah pandemi ini? Sedih, karena nggak ada perpisahan? Bingung, mau lanjut kuliah dimana karena kurang dapet sosialisasi dari sekolah? Takut, karena STAN nggak buka pendaftaran tahun ini? Nah, disini Hanif hadir buat bantu sobat intipers dari jurusan IPA yang masih bingung mau ngambil jurusan apa setelah lulus SMA nanti. Mau ngambil teknik sipil, tapi udah banyak banget saingannya, di setiap kampus juga ada. Pengen farmasi, nggak bisa kimia. Kedokteran? nggak suka biologi. Mau pindah jurusan IPS, sayang ilmunya 3 tahun di SMA. Makanya, sabi banget nih diintip dulu, jurusan yang limited edition dan cepet bikin kaya ini, cekidoott!!
Belajar apa aja sih, kak, di Teknik Pertambangan ITB?
Disini, akan dipelajari teknologi, bisnis, dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya mineral dan batubara. Gampangnya sih tenntang gimana caranya kita nyari bahan galian (baca : emas, besi, batupasir, batubara), terus gimana ngambilnya dari bawah tanah, pakai alat apa, gimana cara bersihin emas yang penuh tanah, mau dijual kemana, gimana ngitung pendanaannya, dan gimana cara memperbaiki lokasi yang udah kita bongkar buat nyari bahan galian itu. Di ITB, untuk bagian prospeksi (nyari si emas tadi) akan difokuskan oleh Teknik Geofisika, untuk pengolahan dan pemurniannya (bersihin emasnya) akan difokuskan pada Teknik Metalurgi, sedangkan untuk pemanfaatan sumberdaya berupa fluida (oil and gas) akan dipelajari oleh Teknik Perminyakan. Mereka serupa tapi tak sama, jadi jangan keliru ya!
/Btw kita mundur sedikit ya. Dari keluarga FTTM, khusus di Teknik Pertambangan ini ada program peminatan. Bisa dipilih langsung oleh lulusan SNMPTN, jadi nggak perlu bersaing IP dengan kawan se-FTTM buat masuk jurusan ini di penjurusan nanti saat semester 3!/
Wah kayaknya seru tuh, tapi pasti capek kak kalo ngambil emas gitu, nyangkul-nyangkul gitu, kak?
Wets, nyangkul?! Ini dia, stigma yang masih keliru di kalangan muda-mudi Indonesia /btw, nggak cuma di Indonesia aja sih, soalnya aku punya temen orang luar dan katanya banyak juga yang nggak tau soal pertambangan karena di negara mereka nggak ada pertambangan/. Perlu diketahui nambang emas itu nggak pake cangkul atau sekop biasa sobat, tapi pake cangkul dan sekop yang super duper gede. Alatnya dinamakan excavator atau power shovel untuk tambang terbuka, beda lagi alatnya untuk tambang bawah tanah. Fyi, coba cari “bucket wheel excavator” atau “dump truck” di mesin pencarian sobat, seenggaknya biar kebayang sebesar apa sih alat yang digunain buat nambang itu!
Mata kuliah Teknik Pertambangan ITB yg keren ada apa aja, kak?
Semuanya keren banget, karena kebanyakan materinya belum pernah dipelajari di SMA. Terkesan agak tertutup dari warga sipil karena emang kebanyakan mahasiswa yang ngambil jurusan ini bakal kerja jauh dari hiruk pikuk kota, jadi agak kurang terekspos di masyarakat.. huhu sedih ya.. Etss, tapi sedih kalian bakal terbayar dengan tau matkul-matkul yg kece banget ini, yang kabarnya hanya dipelajari di tambang! Apa itu? Yup, pengeboran dan peledakan /ini salah satu alasanku masuk sini, hehe/. Bukan dilatih buat jadi teroris ya, tapi peledakan disini dilakukan buat memecah batuan yang nutupin si emas, karena excavator itu kurang kuat kalo disuruh ‘nggali batu raksasa utuh. Disini, kita juga bakal belajar apa itu kristal. Iya, kristal, materi terkeras yang berkilau itu. Keren ‘kan?
Seputar Laboratorium Teknik Pertambangan ITB
Institut teknologi rasanya nggak afdol ya, kalo nggak ada lab di program studinya. Di teknik pertambangan sendiri, ada 9 laboratorium yang bakal menemani sobat Intipers dalam kegiatan perkuliahan! Wow, aku aja baru sadar ada sebanyak itu pas nulis cerita ini, haha. Sembilan lab ini yaitu lab ventilasi tambang, lab komputasi dan ekonomi mineral, lab geomekanika dan peralatan tambang, lab hidrogeologi dan hidrogeokimia, lab lingkungan tambang, lab mineralogi, mikroskopi, dan geokimia, lab kristal mineral batuan, lab teknik eksplorasi dan evaluasi bahan galian, serta lab perencanaan dan valuasi tambang.
Kelompok keahliannya (KK) Teknik Pertambangan ITB ada apa aja, kak?
Di semester 5 nanti, akan ada subpenjurusan dan prodi ini terbagi menjadi 2 kelompok keahlian, yaitu Teknik Pertambangan dan Eksplorasi Sumberdaya Bumi (ESDB). Bedanya apa kak? Di teknik pertambangan, akan difokuskan pada eksploitasi, sedangkan di ESDB akan fokus pada eksplorasi. Nantinya, lulusan ESDB akan collab bareng sarjana teknik geologi, teknik geofisika, buat nyari sumberdaya dengan berbagai cara, bisa dengan memetakannya dengan gelombang, magnet, gravitasi, dsb. Selain itu, mereka juga sering diharuskan buat terjun langsung ke hutan untuk ngeliat singkapan batuan biar data yang dimiliki semakin banyak. Dikedua KK ini juga bakal diajarin ngoding, lho!

Kegiatan ekskursi di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon
Tips dong kak supaya bisa survive di jurusan Teknik Pertambangan ITB?
Pertama, selalu inget tujuan kamu. Mau jadi kaya, mau cepat membahagiakan orang tua, mau ngerasain kerja di alam bebas, mau sering jalan-jalan. Apun itu selalu inget tujuan kamu masuk jurusan ini, karena prosesnya bakal sangatberat! Kedua, pandailah bergaul. Bukannya meremehkan, tapi aku yakin kamu bakal kesulitan kalo kamu cuma berjuang sendirian di jurusan ini. Mungkin di TPB masih bisa, tapi makin kesini, banyak hal yang akan sangat sulit dipelajari kalo sendirian. Maka diciptakanlah Himpunan Mahasiswa Tambang yang bakal menaungi kalian selama di kampus ini, mulai dari akademiknya, link ke perusahaan, wadah organisasi, dll. Intinya, jangan coba jadi apatis atau jadi mahasiswa kupu-kupu!
Ketiga, ini udah jadi tips paling umum, yaitu time management. Ingat, sobat Intipers akan dihadapkan pada jadwal yang serig bentrok, karena dosen tiba-tiba nggak masuk dan mau ganti jadwal kelas. Belum lagi acara himpunan yang padat, kepanitiaan serta UKM yang kadang ada suka bikin agenda mendadak. Keempat, biarkan dirimu beristirahat, karena agenda akan sangat padat, hehe. And, last but not least, akrablah dengan teman, kating, hingga Yang Mulia Dosen. Rasanya nggak perlu dijelasin, nanti kalian rasain sendiri deh “manfaat”nya!
Prospek kerjanya gimana, kak?
Satu pertanyaan yang pasti dilontarkan sobat Intipers saat nyari-nyari jurusan, prospek kerjanya gimana kak? Nanti kerjanya dimana? Nah, prospek kerja sarjana Teknik Pertambangan itu luas bangett! Kenapa bisa gitu, kak? Jenis bahan galian yang akan diambil sangatlah banyak dan bervariasi, juga untuk mendukung pembangunan negara yang terus berlangsung, maka industri pertambangan bisa dipastikan akan selalu ada. Sobat bisa kerja di industri pertambangan, mulai dari yang kecil, sampe perusahaan raksasa kayak Freeport! Bisa juga kerja di industri batubara, emas, bahan galian mineral industri, seperti tambang marmer (iya, marmer di rumah kalian itu juga kerjaannya anak tambang), granit, pasir, gipsum, belerang, kapur, daaaaann banyak lagi.
Temen-temen Intipers juga bisa kerja di perusahaan kontraktor, yaitu perusahaan yang menyewakan alat-alat berat, seperti teman kita si excavator tadi, juga mining service yang melayani peledakan. Oh iya, biasanya, tapi nggak semua, wanita yang mau ngambil jurusan ini bakal cemas sama pertanyaan “Kalo nggak mau panas-panasan kerja di site tambang gitu ada alternatif lain nggak, kak? Terus bakal dipandang sebelah mata gitu nggak ya sama perusahaan?”Jawabannya ada! Sobat Intipers bisa kerja di Perbankan, untuk analisis kelayakan ekonomi tambang, bisa juga di instansi pemerintahan seperti Dirjen Minerba, kementrian ESDM, dan Instansi akademik, seperti dosen atau peneliti, serta menjadi konsultan penambangan. Perusahaan juga sebenernya nggak ngebedain gender kok, yang penting IPK bagus saat ngelamar kerja, dan punya semangat juang serta kemauan buat belajar yang tinggi. Itu aja yang aku denger dari para alumni. Banyak banget, ‘kan? Jadi nggak usah takut ‘nganggur lama’ kalo udah milih jurusan ini, karena lowongan kerja bertebaran dimana-mana!
Kode konten: X254
Kak, tahun depan rencananya saya mau masuk FTTM tapi masih bingung apakah harus milih teknik geofisika atau teknik pertambangan, soalnya saya kurang pandai di pelajaran kimia. Kira” kakak bisa jelasin gak kenapa saya harus masuk teknik pertambangan bukan teknik geofisika?
@Mouza Poin pertama, kamu akan tetap dapet matkul kimia selama 1 tahun (2x, kimia 1A dan 2A) dulu di TPB, jadi mau nggak mau, kamu harus bisa lulus disitu. Selanjutnya kalo masuk TA, ada matkul yg berhubungan sama kimia juga, tapi menurutku tingkat kesulitannya jauh dibawah matkul kimia TPB itu, yaitu kristal, mineral, batuan. Sedangkan setauku di TG nggak ada kimia sama sekali. Jadi bisa disimpulkan, “kimia” ga terlalu ngaruh sama pemilihan TA atau TG ya.
Poin kedua, kamu harus kenal dulu tujuan dari 2 jurusan ini, lebih2 sampe ke prospek pekerjaannya, belajar apa aja, lingkungan kerjanya nanti, dsb.
Di TA udah dijelasin ya diatas soal prospek kalo di TG kamu bakal kerja di seputar mitigasi bencana dan eksplorasi sumberdaya bumi. Selengkapnya bisa intip ini https://www.itb.ac.id/program-studi-sarjana-teknik-geofisika
Poin ketiga, kenapa harus TA? TA itu bisa dibilang jurusan paling “mudah” di FTTM, dibandingin 3 jurusan lainnya dalam hal materi kuliah. Selain itu prospek kerjanya luaass bgt, bisa ke LN juga. Kimianya juga bakal asik kok, nggak akan sesulit TPB. Matkul juga rata tingkat kesulitannya (paling termo atau melalui aja penghancur IP huhu), ada hapalan, ada hitungannya juga.
Soal matkul, aku pribadi nggak bisa fisika ya, jadi nggak mau masuk TG yg fisikanya banyak bgt terutama gelombang dan teknologi2 kelistrikan gitu aku agak alergi hehe, soalnya di tambang kan alatnya cukup “konvensional”, jadi kayak lebih mudah dipahami aja gitu. Terus soal “link” ke perusahaan, tambang itb ahlinya. Mau kerja di freeport? Antam? Orica? aman.
TA : tambang
TG : geofisika
@Mouza Poin pertama, kamu akan tetap dapet matkul kimia selama 1 tahun (2x, kimia 1A dan 2A) dulu di TPB, jadi mau nggak mau, kamu harus bisa lulus disitu. Selanjutnya kalo masuk TA, ada matkul yg berhubungan sama kimia juga, tapi menurutku tingkat kesulitannya jauh dibawah matkul kimia TPB itu, yaitu kristal, mineral, batuan. Sedangkan setauku di TG nggak ada kimia sama sekali. Jadi bisa disimpulkan, “kimia” ga terlalu ngaruh sama pemilihan TA atau TG ya.
Poin kedua, kamu harus kenal dulu tujuan dari 2 jurusan ini, lebih2 sampe ke prospek pekerjaannya, belajar apa aja, lingkungan kerjanya nanti, dsb. Di TA udah dijelasin ya diatas soal prospek kalo di TG kamu bakal kerja di seputar mitigasi bencana dan eksplorasi sumberdaya bumi. Selengkapnya bisa intip ini https://www.itb.ac.id/program-studi-sarjana-teknik-geofisika
Poin ketiga, kenapa harus TA? TA itu bisa dibilang jurusan paling “mudah” di FTTM, dibandingin 3 jurusan lainnya dalam hal materi kuliah. Selain itu prospek kerjanya luaass bgt, bisa ke LN juga. Kimianya juga bakal asik kok, nggak akan sesulit TPB. Matkul juga rata tingkat kesulitannya (paling termo atau melalui aja penghancur IP huhu), ada hapalan, ada hitungannya juga. Soal matkul, aku pribadi nggak bisa fisika ya, jadi nggak mau masuk TG yg fisikanya banyak bgt terutama gelombang dan teknologi2 kelistrikan gitu aku agak alergi hehe, soalnya di tambang kan alatnya cukup “konvensional”, jadi kayak lebih mudah dipahami aja gitu. Terus soal “link” ke perusahaan, tambang itb ahlinya. Mau kerja di freeport? Antam? Orica? aman.
Kak saya anak FTTM, tapi udah Metalurgi, bisa masuk tambang ga ka?
Kak tahun depan mau nyoba masuk itb milih jurusan jakarta-bandung ada?
Penjelasan blognya menghampiri detail+niat banget. Semoga tahun ini kak hanif jadi kating aku y hehe, boleh bagi username ig gak kak?
Halo kak Hanif! Mau nanya Jurusan IPS bisa masuk FTTM ITB ga kak?:( Mohon jawabannya kak terimakasih:)
Halo kak saya mau nanya Jurusan IPS bisa masuk FTTM ITB ga?